Situasi Terkini Maybrat Setelah 4 Prajurit TNI Gugur Diserang KKB Papua: 700 Warga Ngungsi ke Hutan

Berikut situasi terkini Kabupaten Maybrat setelah insiden 4 prajurit TNI gugur diserang KKB Papua pada Kamis (2/9/2021) lalu.

DOKUMENTASI LP3BH MANOKWARI via Kompas.id
Para pengungsi berada di hutan setelah penyerangan Pos Koramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada 2 September 2021. Simak Situasi Terkini Maybrat Setelah 4 Prajurit TNI Gugur Diserang KKB Papua 

Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, ia menjamin pengejaran para pelaku tetap mengedepankan keselamatan masyarakat.

Sebab, keselamatan masyarakat ini adalah hukum yang tertinggi.

”Saya bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda akan melindungi masyarakat dari ancaman teror, seperti penyerangan Pos Koramil Kisor.

Kami akan memperkuat setiap pos dan  bersinergi dengan pihak kepolisian sehingga masyarakat dapat bekerja dengan aman,” kata Cantiasa.

Ancaman Serius Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa

Sementara itu, ancaman serius disampaikan Pangdam Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa akan memburu anggota KKB Papua hidup atau mati setelah secara keji menewaskan 4 prajurit TNI.

Kabar terbaru, tiga pelaku pembantaian terhadap prajurit TNI yang berjaga di Posramil Kisor Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat telah ditangkap.

Dari mereka, polisi akan menelusuri para pelaku lainnya. Informasi sebelumnya, Pratu Iqbal Abdullah menyebutkan, penyerangan dilakukan sekitar 50 orang. Mereka menggunakan kapak, prang, panah hingga senjata api. 

Pratu Iqbal merupakan salah satu prajurit TNI yang berhasil menyelamatkan diri dari pembantaian secara keji tersebut.

Saat ini, sudah tiga terduga pelaku ditangkap aparat gabungan. Pihak TNI sendiri mengaku sudah mengantongi 20 nama lainnya. 

Pascaperistiwa itu, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pun marah. Ia berjanji untuk menghancurkan KKB Papua yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Kini, ancaman lebih serius diungkapkan mantan Danjen Kopassus tersebut, yakni memburu kelompok teroris KKB Papua hidup atau mati.

Hal itu diungkapkan melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari Letkol Arm Hendra Pesireron. 

"Walau mereka tetap bersembunyi, kami akan tetap memburu hidup atau mati," tegas Hendra, Minggu (5/9/2021).

Selain penegasan tersebut, kata Hendra, pihaknya juga telah mengantongi sedikitnya 20 pelaku dari KNPB.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved