Berita Blitar
Pasutri di Blitar Tewas Mengerikan, Tubuh Sang Suami Tergantung di Pohon Rambutan 7 Meter
Yang mencurigakan petugas, meski ada dugaan kuat kalau sang suami tewas bunuh diri namun di tubuh keduanya terdapat luka.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Entah siapa yang meninggal lebih dulu, sepasang suami istri (pasutri) ditemukan tewas dengan cara yang bikin warga ngeri. Betapa tidak, si suami gantung diri di cabang pohon rambutan setinggi 7 meter, sedangkan istrinya ditemukan tergeletak di dalam kamar dalam kondisi telanjang.
Kematian pasutri itu terjadi di Dusun Jetis, Desa Butun, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jumat (9/7) pagi. Kedua korban masing-masing adalah Zakaria (33) dan istrinya, Siti (33), warga Desa Balung Dowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo.
Warga menemukan keduanya di rumah Wasilah yang tak lain adalah ibu dari Siti. Yang mencurigakan petugas, meski ada dugaan kuat kalau sang suami tewas bunuh diri namun di tubuh keduanya terdapat luka.
Karena itu petugas Polres Blitar pun harus bekerja keras menyelidiki siapa yang tewas lebih dulu. Untuk menguak hal itu, kedua jenazah akan dibawa ke Polda Jatim untuk dilakukan autopsi.
"Mereka saat itu sedang menyambangi ibunya (Wasilah), karena korban Siti adalah warga. Namun tidak ada yang tahu penyebab kejadian itu," kata Kades Butun, Imam Darmawan.
Dan tentu saja kematian pasutri itu langsung menggemparkan warga. Sesaat setelah mayatnya ditemukan, warga langsug berdatangan karena penasaran. Namun petugas menghalau kedatangan warga karena sedang diberlakukan PPKM.
Penemuan kedua jasad juga tidak bersamaan namun membuat histeris, karena seorang tetangga Wasilah kali pertama melihat ada orang tergantung di atas pohon rambutan.
Saksi itu adalah Wati (20), tetangga mertua Zakaria yang pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB sedang menjemur pakaian di samping rumahnya.
Saat menjemur baju, Wati seperti tergerak untuk mendongak ke arah pohon rambutan yang cukup tinggi itu. Dan Wati seketika kaget dan menjerit saat melihat ada tubuh menggantung di pohon rambutan yang ada di belakang rumah Wasilah.
"Ia langsung berteriak-teriak sehingga mengemparkan warga dan berdatangan. Namun, setelahwarga berkumpul, baru diketahui kalau yang gantung diri adalah Zakaria," paparnya.
Tubuh korban menggantung di atas pohon rambutan setinggi 7 meter. Namun tak ditemukan tangga atau peralatan lain untuk memanjat sehingga diperkirakan korban naik ke atas atau setinggi 7 meter itu dengan memanjat.
Di lehernya terjerat kain sarung yang diikatkan ke batang rambutan. Ia mengenakan pakaian lengkap. Karena berada di atas ketinggian pohon sekitar 7 meter, sehingga petugas agak kesulitan ketika menurunkan Zakaria.
"Sepertinya korban memanjat sendiri karena tak ditemukan peralatan memanjat di bawah pohon atau di sekitar TKP. Entah sudah berapa jam, tubuh korban itu, menggantung," paparnya.
Begitu jasad korban sudah berhasil diturunkan, petugas mengeceknya dan ditemukan ada luka bekas sayatan senjata tajam di urat nadi lengan kirinya. Namun tak sampai memutuskan urat nadinya itu.
Bersamaan penemuan jasad Zakaria, petugas mencari istrinya yaitu Siti namun malah menemukan kamar rumahnya yang terkunci. "Karena tak ditemukan kuncinya, terpaksa pintu kamar didobrak oleh petugas," paparnya.
Dan untuk kali kedua, warga kaget karena di dalam kamar itu ada sesosok tubuh perempuan terbujur di atas kasur yang berada di lantai. Kondisinya telungkup dengan tanpa busana.
"Petugas menemukan luka lebam di leher istrinya dan juga di dekat dadanya. Itu seperti bekas kekerasan namun entah siapa yang melakukan, kami masih menyelidikinya," kata AKBP Leonard M Sinambela, Kapolres Blitar.
Yang membuat polisi curiga adalah bahwa kamar itu terkunci. Dan kemudian kunci kamar itu ditemukan di saku celana Zakaria. Diduga ada kejadian kekerasan sebelum keduanya tewas, namun polisi masih perlu mendalami.
"Kami belum bisa menyimpulkan meski sudah menemukan dugaan-dugaan. Makanya, petugas masih melakukan olah TKP. Siapa tahu menemukan petunjuk yang lebih jelas," ungkapnya.
Dari penyelidikan polisi, pasutri itu awalnya datang ke rumah Wasilah, Rabu (7/7) siang. Sebab, salah satu anaknya yang kelas 5 SD ikut neneknya di sana sedangkan yang sulung tinggal di Surabaya.
Informasinya, awalnya Zakaria menikahi Siti yang merupakan janda beranak satu. Selain sambang, informasi lainnya Zakaria hendak mengobatkan istrinya yang sering depresi.
Sebab kalau lagi kambuh depresinya, istrinya bertingkah aneh, di antaranya suka teriak-teriak. Termasuk malam itu atau Kamis (8/7/2021) malam, tetangganya sempat mendengar suara teriakan Siti.
Namun tak ada suara keributan karena hanya terdengar suara perempuan saja. Tak disangka, dua hari di rumah ibunya berujung kematian keduanya yang tragis. ****