Jenderal Andika Perkasa Viral, Ketegasannya Soal Pungli Disorot dan Disebut Calon Kuat Panglima TNI
Setelah disebut-sebut sebagai calon kuat Panglima TNI, video ketegasan Jenderal Andika Perkasa terkait pungutan liar (pungli) viral di medsos.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - KASAD Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini jadi sorotan dan viral di media sosial.
Setelah disebut-sebut sebagai calon kuat Panglima TNI, video ketegasan Jenderal Andika Perkasa terkait pungutan liar (pungli) beredar di medsos.
Hingga Rabu (2/6/2021), jumlah tayangan dalam video tersebut tercatat sebanyak 22.425 ribu dengan 173 lainnya meninggalkan jejak berupa komentar.
Dalam video tersebut, Jenderal Andika Perkasa menyayangkan sejumlah pendidikan militer yang masih meminta iuran kepada anggota.
Pasalnya, setiap anggota militer yang mengikuti pelatihan justru diberi uang saku hingga uang makan. Bahkan, keduanya diberikan sebelum pendidikan tersebut selesai.
Baca juga: Bukan Jenderal Andika Perkasa, Pengamat Sebut Laksamana Yudo Margono yang Layak Jadi Panglima TNI
Baca juga: Bikin Bangga, Karier Moncer Jenderal Andika Perkasa Dibeber dalam Indo-Pasific Landpower Conference
Diketahui, video viral yang diunggah akun @jayalah.negriku tersebut merupakan potongan pidato yang disampaikan Andika Perkasa dalam acara Rapat Pimpinan TNI AD yang sudah dihelat pada Februari lalu.
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Video Ketegasan KSAD Andika Perkasa Viral Jelang Panglima TNI Hadi Tjahjanto Pensiun'
Pada pidato tersebut Andika menegaskan para komandan di setiap tempat pendidikan militer untuk menelusuri para pelaku pemungutan liar (pungli) kepada anggota militer.
Mulai dari Resimen Induk Daerah Militer (Rindam), Pusat Pendidikan (Pusdik), Akademi Militer, Pendidikan Sekolah Calon Bintara (Secaba), hingga Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko).
Ketegasan Andika diperkuat dengan sebuah kata Awas! yang dilontarkan pada pidato tersebut.
"Tidak ada lagi (iuran), sampai saya masih terima laporan, awas!" katanya dikutip dalam video viral berdurasi 4 menit 14 detik, Rabu (2/6/2021).
Andika menambahkan, apabila masih ada laporan yang diterimanya, maka tiap komandan di tempat pelatihan akan menerima konsekuensi.
"Kalau saya masih dengar ada laporan. Saya anggap komandannya tahu. Berarti akan ada konsekuensi," imbuhnya.
Diketahui, ketegasan terkait pungli ini tak lain merupakan bentuk upaya perbaikan TNI AD khususnya dalam hal pendidikan.
Terlebih menurut Andika, para militer yang mengikuti pendidikan rata-rata merupakan masyarakat dengan kelas sosial menengah ke bawah.
"Sudahlah kasian, yang pendidikan itu gak semuanya orang berada.
Kalau berada, ngapain jadi tentara. Rata-rata mereka dari kelas menengah ke bawah. Gak kasihan kita sama mereka," terangnya.
Selain itu Andika mengingatkan para pimpinan yang hadir untuk tidak meragukan keseriusannya dalam menindak para pelaku pungli.
"Jangan ragukan keseriusan saya, saya buktikan," pungkasnya.
Adapun sebelumnya Jenderal Andika Perkasa juga jadi sorotan karena digadang-gadang sebagai calon kuat Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Penggantian Hadi sebagai panglima lantaran tahun ini usianya akan memasuki 58 tahun, bertepatan dengan usia pensiun yang ditetapkan untuk Prajurit TNI.
Sementara itu, pemilihan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden RI.
Jenderal Andika Perkasa calon terkuat Panglima TNI

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyatakan dukungan pada Jenderal Andika Perkasa.
Meski begitu, Effendi mengatakan, semua pimpinan matra TNI, baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga berpeluang menjadi Panglima TNI yang baru.
“Saya kira suksesi panglima TNI yang akan berakhir memang 3 kepala staf (matra TNI) semua memiliki peluang,” ujar Effendi kepada KompasTV, Jumat (28/5/2021).
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Anggota Komisi I DPR Minta Percepat Pergantian Panglima TNI, Dukung KSAD Andika Perkasa'
Effendi menyebut, ketiga pimpinan matra TNI memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI yang baru.
“Kalau dilihat dari sisi kemampuan, mereka semua saya kira kemampuannya berada di atas rata-rata,” kata Effendi.
Effendi mengakui, Jenderal Andika Perkasa, yang telah menjabat selama dua tahun lebih, punya peluang terbesar.
“Apakah Jenderal Andika Perkasa lebih berpeluang, saya kira iya,” ucapnya.
Meski begitu, keputusan soal pemilihan Panglima TNI baru ini tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
“Tetapi, berpulang lagi kepada Presiden untuk melihat apakah saat ini dan saat yang akan datang dibutuhkan figur kepemimpinan Jenderal Andika untuk memimpin TNI yang terdiri dari 3 matra,” beber Effendi.
Baca juga: Selain Jenderal Andika Perkasa, Laksamana Yudo dan Marsekal Fadjar Juga Berpeluang Jadi Panglima TNI
“Faktor-faktor Ini sangat berpengaruh pada keputusan politik dari Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Bagaimanapun, Effendi tetap menyebut, Andika Perkasa layak menjadi Panglima TNI.
“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.
Politikus PDIP itu juga mendorong pergantian Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.
“Lebih cepat, lebih baik agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI.
Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.
“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Sosok Panglima TNI yang baru ini, kata Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.
“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” pungkasnya.
Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.
Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini.
Ikuti Berita Seputar Jenderal Andika Perkasa