Berita Blitar
Panorama Pantai, Tebing Sampai Paralayang; Jadi Alasan Pemudik Nekat Melalui Jalur Tikus ke Blitar
para pemudik yang nekat itu akan membuat kawasan pedesaan makin dikenal sekaligus branding gratis destinasi wisata tanpa beriklan.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
Kedua pantai itu bersebelahan dan hanya dipisahkan tebing. Sebelum pandemi, jumlah pengunjung setiap bulan diperkirakan mencapai 1.500 orang. Belum lagi saat musim petik laut setiap bulan Suro, jumlah pengunjung membludak.
Terutama bersamaan ritual melarung kepala kerbau yang disertai tujuh tumpeng raksasa setinggi 5 meter. "Beberapa hari ini, memang sudah mulai banyak mobil yang melintas. Sepertinya mereka pemudik dari luar kota dan Jatim, karena plat nopolnya bukan lokal," tutur Jumanto.
Bahkan Minggu ini (2/5), makin banyak mobil yang melintasi jalan desanya. Kebanyakan mobil itu melaju dari arah Malang (Kecamatan Donomulyo) melaju ke arah Barat (Kecamatan Binangun).
Tidak diketahui tujuan mereka karena setelah melewati Desa Ringinrejo, banyak jalur yang bisa mengarah ke mana saja, termasuk ke arah Kota Blitar. Dengan gambaran di atas, maka pemda perlu menambah pos penyekatan dan lebih banyak personel yang berjaga.
"Kalau pemudik mau melintas dari sini, bisa potong kompas sekitar lima kecamatan dan langsung ke kota. Dan itu tembus Kecamatan Kanigoro," ungkapnya. ****