Wawancara Eksklusif

Kisah Hendy Siswanto yang Berulang Kali Bangkrut sampai Akhirnya Menjadi Bupati Jember

Kisah Hendy Siswanto yang berulang kali bangkrut sampai akhirnya menjadi Bupati Jember, Jawa Timur (Jatim).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID/SUGIHARTO
Bupati Jember Hendy Siswanto (kanan) berswafoto dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network yang juga Pemred Harian Surya, Febby Mahendra Putra, di pendopo kabupaten Jember, Kamis (1/4/2021). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Permasalahan lain yang harus dihadapi Bupati Jember Hendy Siswanto adalah pertumbuhan ekonomi yang minus.  Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Jember -2,98 persen.  

Bupati Hendy dan pasangannya Wakil Bupati KH M Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) pun bertekad akan memperbaiki pertumbuhan ekonomi tersebut dari munus menjadi plus. 

Salah satu upaya yang akan dilakukan Bupati hendy untuk membangkitkan dan menggerakkan ekonomi adalah dengan membuat aturan untuk pemakaian produk lokal Jember

"Jember ini punya produsen banyak produk, konsumen juga ada. Ada 2,5 juta penduduk Jember, yang jika ditambah penduduk kabupaten sekitar bisa mencapai 4 juta orang lebih. Kalau mereka semua membeli produk Jember, tentu ekonomi akan tumbuh," ungkap Bupati Hendy dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network yang juga Pemimpin Redaksi Harian Surya Febby Mahendra Putra di Pendapa Wahyawibhawagraha Jember, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Cara Bupati Hendy Siswanto Atasi Piring Pecah di Jember, Kini Hubungan dengan DPRD Asyik

Selengkapnya simak lanjutan wawancara berikut ini:

Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi. Saya membaca, pertumbuhan ekonomi di Jember minus pada tahun 2020, bagaimana cara Anda menaikkan pertumbuhan ekonomi?

Iya, berdasarkan data (Badan Pusat Statistik), pertumbuhan ekonomi Jember tahun 2020 minus 2,98. Tentunya kami harus menaikkan ini, tidak hanya nol, namun harus plus. 

Kami di Jember ini memang 70 persen adalah sektor pertanian. Saat ini ada persoalan mendapatkan pupuk, juga penjualan.

Karenanya, kami membantu menjual produk pertanian kepada buyer, kepada pembeli dengan harga bagus. 

Yang kami lakukan lagi, supaya ekonomi Jember bangkit dan bergerak di Jember, kami akan membuat aturan untuk pemakaian produk lokal Jember.

Jember ini punya produsen banyak produk. Konsumen juga ada. Ada 2,5 juta penduduk Jember, yang jika ditambah penduduk kabupaten sekitar bisa mencapai 4 juta orang lebih.

Kalau mereka semua membeli produk Jember, tentu ekonomi akan tumbuh. Jadi produk Jember, dibeli orang Jember dan sekitarnya, pasar sekitarnya, tentu lebih efisien. 

Kemudian dari sisi investasi seperti apa? Karena investasi itu membutuhkan kepastian. Terkait itu, apakah sejauh ini Kabupaten Jember sudah punya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)? 

Jember sudah punya Perda RTRW. Tapi itu sudah lama, sudah belok-belok jalannya, sehingga perlu direvisi. Tahun ini, kami mengerjakan tiga pekerjaan untuk meyakinkan investor. 

Pertama, perencanaan revisi regulasi RTRW. Tahun ini juga kami akan menggarap Perda RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), karena memang Jember belum punya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved