Konflik Partai Demokrat
Ini Asal Usul Uang Untuk Beli Kantor Demokrat Versi Kubu AHY, Renville Balikkan Tudingan Moeldoko Cs
Uang untuk beli kantor Demokrat di Proklamasi 41, Jakarta diungkit kubu Moeldoko Cs yang disebutnya dari mahar pilkada kader di tingkat 1 dan 2.
Renville menceritakan awal mula bagaimana kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi pada akhirnya dapat berdiri.
Mula-mula, ia mengatakan bahwa para kader sudah menginginkan agar DPP memiliki kantor sendiri.
Hal ini karena, para kader Demokrat di daerah justru memiliki kantor, sedangkan di pusatnya tidak.
"Karena saya, waktu zaman itu saya ketua DPD Jawa Timur, ini dorongan dari daerah.
Saya juga ikut mendorong untuk DPP punya kantor sendiri.
Baca juga: Makin Memanas, Kubu AHY Ganti Serang Moeldoko Cs Soal Tudingan AD/ART Tak Sah, Ini Katanya
Baca juga: Di Rumah Moeldoko, Darmizal dan Jhoni Allen Beber Bukti Kubu AHY Ilegal dan Campur Tangan Pemerintah
Masa kami di Jawa Timur punya kantor sendiri, Jawa Tengah punya kantor sendiri, DPP masa belum punya, kan begitu," ucapnya.
Lanjut Renville, atas desakan tersebut maka para Demokrat daerah berinisiatif untuk bersama menyumbang uang dalam mendirikan kantor DPP.
Ia juga mengatakan, sumbangan itu bahkan sudah dilakukan sejak Agustus 2015 pada saat kepemimpinan SBY sebagai ketua umum.
"Urunan ini dimulai sejak Agustus 2015 kalau nggak salah, kami mulai menabung ini.
Jadi nabungnya lama, bukannya dapat duit sekian nggak sampai setahun lalu beli kantor, bukan," tutur dia.
Dia menuturkan, usaha mengumpulkan sumbangan itu pun akhirnya selesai sekitar lebih kurang dua tahun.
Dana untuk membeli Kantor Proklamasi itu pun akhirnya terkumpul.
Klaim Jhoni Allen

Sebelumnya, Jhoni Allen menyebut, SBY mengetahui dan membenarkan adanya mahar pilkada yang dikenakan kepada kader.
Mantan kader Demokrat AHY itu mengatakan, hal tersebut disampaikan langsung oleh SBY saat keduanya bertemu di Cikeas pada 16 Februari 2021.