Konflik Partai Demokrat

Ini Asal Usul Uang Untuk Beli Kantor Demokrat Versi Kubu AHY, Renville Balikkan Tudingan Moeldoko Cs

Uang untuk beli kantor Demokrat di Proklamasi 41, Jakarta diungkit kubu Moeldoko Cs yang disebutnya dari mahar pilkada kader di tingkat 1 dan 2. 

Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Bobby Constantine Koloway/Tribunnews/HERUDIN
Bendahara Umum Partai Demokrat kubu AHY, Renville Antonio dan Sekretaris Jenderal Dmeokrat kubu Moeldoko, Jhonny Allen Marbun. Renville Antonio menjelaskan asal usul uang beli kantor Demokrat di Proklamasi 41, Jakarta. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Asal usul uang untuk beli kantor Demokrat di Proklamasi 41, Jakarta diungkit kubu Moeldoko Cs yang disebutnya dari mahar pilkada kader di tingkat 1 dan 2. 

Jhoni Allen Marbun, selaku Sekretaris Jenderal Partai Dmeokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang sebelumnya mengungkit asal usul uang tersebut, yakni dari mahar pilkada.

Jhoni Allen mengklaim, bahwa Ketua Mejleis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membenarkan mahar pilkada untuk beli kantor tersebut.

Anggota DPR RI itu mengaku, pertemuan dengan SBY berlangsung pada 16 Pebruari 2021, atau sebelum dirinya dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Demokrat.

Baca juga: Tak Puas Kudeta AHY di KLB, Kubu Moeldoko Cs Ingin Rebut Kantor Demokrat di Proklamasi 41

Baca juga: Jhoni Allen: SBY Benarkan Mahar Pilkada bagi Kader Demokrat di Tingkat II dan Tingkat I

Jhoni Allen Marbun dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jhoni Allen menuding SBY tak berkeringat pada saat Pemilu 2004 lalu. Dia dan keluarganya hanya menyumbang ke Partai Dmeokrat sebesar Rp 100 juta.
Jhoni Allen Marbun dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jhoni Allen menuding SBY tak berkeringat pada saat Pemilu 2004 lalu. Dia dan keluarganya hanya menyumbang ke Partai Dmeokrat sebesar Rp 100 juta. (Kolase Kompas.com)

Belakangan, pernyataan Jhoni Allen dibantah oleh Bendahara Umum kubu AHY, Renville Antonio.

Renville menyatakan, asal usul uang untuk beli kantor Demokrat merupakan hasil urunan para kader daerah-daerah. 

Pengumpulan uang mulai 2015, atau pada saat SBY menjabat Ketua Umum Partai Demokrat hingga dua tahun kemudian.

 "Ini inisiatif para kader agar DPP memiliki kantor sendiri.

Atas desakan teman-teman daerah, dan dukungan teman-teman daerah.

Ya sudah akhirnya kita kenclengan, kami di kebendahara umuman menyebutnya sumbangan," kata Renville saat dihubungi Kompas.com (grup SURYA.co.id), Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Biodata Bambang Widjojanto, Eks Pengacara Prabowo-Sandi Kini Disewa Kubu AHY Gugat Jhoni Allen Cs

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Gerakan Diam-diam Moeldoko Kudeta AHY di KLB, Ini Alasan Tak Izin Presiden Jokowi

Menurutnya, tidak ada mahar pilkada dalam tubuh Partai Demokrat sejak kepemimpinan SBY maupun AHY.

Ia juga menepis tudingan Jhoni Allen yang menyebut SBY mengetahui soal mahar pilkada.

"Nggak ada untuk pilkada itu mahar pilkada.

Mahar-mahar nggak ada, kita nggak pernah pakai mahar-mahar begitu," ujarnya.

Cerita awal mula kader ingin punya kantor

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi Gedung Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (8/3/2021). AHY bersama pimpinan DPD Partai Demokrat menyambangi Kemenkumham untuk menyerahkan berkas kepengurusan yang sah sesuai Kongres V Partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi Gedung Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (8/3/2021). AHY bersama pimpinan DPD Partai Demokrat menyambangi Kemenkumham untuk menyerahkan berkas kepengurusan yang sah sesuai Kongres V Partai Demokrat. (Tribunnews/Jeprima)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved