Konflik Partai Demokrat
Ini Asal Usul Uang Untuk Beli Kantor Demokrat Versi Kubu AHY, Renville Balikkan Tudingan Moeldoko Cs
Uang untuk beli kantor Demokrat di Proklamasi 41, Jakarta diungkit kubu Moeldoko Cs yang disebutnya dari mahar pilkada kader di tingkat 1 dan 2.
SURYA.co.id | JAKARTA - Asal usul uang untuk beli kantor Demokrat di Proklamasi 41, Jakarta diungkit kubu Moeldoko Cs yang disebutnya dari mahar pilkada kader di tingkat 1 dan 2.
Jhoni Allen Marbun, selaku Sekretaris Jenderal Partai Dmeokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang sebelumnya mengungkit asal usul uang tersebut, yakni dari mahar pilkada.
Jhoni Allen mengklaim, bahwa Ketua Mejleis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membenarkan mahar pilkada untuk beli kantor tersebut.
Anggota DPR RI itu mengaku, pertemuan dengan SBY berlangsung pada 16 Pebruari 2021, atau sebelum dirinya dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Demokrat.
Baca juga: Tak Puas Kudeta AHY di KLB, Kubu Moeldoko Cs Ingin Rebut Kantor Demokrat di Proklamasi 41
Baca juga: Jhoni Allen: SBY Benarkan Mahar Pilkada bagi Kader Demokrat di Tingkat II dan Tingkat I

Belakangan, pernyataan Jhoni Allen dibantah oleh Bendahara Umum kubu AHY, Renville Antonio.
Renville menyatakan, asal usul uang untuk beli kantor Demokrat merupakan hasil urunan para kader daerah-daerah.
Pengumpulan uang mulai 2015, atau pada saat SBY menjabat Ketua Umum Partai Demokrat hingga dua tahun kemudian.
"Ini inisiatif para kader agar DPP memiliki kantor sendiri.
Atas desakan teman-teman daerah, dan dukungan teman-teman daerah.
Ya sudah akhirnya kita kenclengan, kami di kebendahara umuman menyebutnya sumbangan," kata Renville saat dihubungi Kompas.com (grup SURYA.co.id), Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Biodata Bambang Widjojanto, Eks Pengacara Prabowo-Sandi Kini Disewa Kubu AHY Gugat Jhoni Allen Cs
Baca juga: Mahfud MD Ungkap Gerakan Diam-diam Moeldoko Kudeta AHY di KLB, Ini Alasan Tak Izin Presiden Jokowi
Menurutnya, tidak ada mahar pilkada dalam tubuh Partai Demokrat sejak kepemimpinan SBY maupun AHY.
Ia juga menepis tudingan Jhoni Allen yang menyebut SBY mengetahui soal mahar pilkada.
"Nggak ada untuk pilkada itu mahar pilkada.
Mahar-mahar nggak ada, kita nggak pernah pakai mahar-mahar begitu," ujarnya.
Cerita awal mula kader ingin punya kantor
