Mengenal OPM yang Kini Terpecah Belah Jadi 3 Sayap dan Bersaing, KKB Papua yang Sering Bikin Onar
Mengenal Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang kini terpecah belah menjadi tiga sayap. Salah satunya KKB Papua yang Sering Bikin Onar
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Selama pembunuhan Prawar, Roemkorem adalah komandannya.
Sebelum pemisahan ini, TPN/OPM adalah satu, di bawah kepemimpinan Seth Roemkorem sebagai Komandan OPM, kemudian menjadi Presiden Pemerintahan Sementara Papua Barat, sementara Jacob Prai menjabat sebagai Ketua Senat.
OPM mencapai puncaknya dalam organisasi dan manajemen (dalam istilah modern) karena sebagai struktural terorganisasi.
Selama ini, Pemerintah Senegal mengakui keberadaan OPM dan memungkinkan OPM untuk membuka Kedutaan di Dakhar, dengan Tanggahma sebagai Duta Besar.
Karena persaingan, Roemkorem meninggalkan markasnya dan pergi ke Belanda.
Selama ini, Prai mengambil alih kepemimpinan.
John Otto Ondawame (waktu itu ia meninggalkan sekolah hukum di Jayapura karena diikuti dan diancam untuk dibunuh oleh ABRI Indonesia siang dan malam) menjadi tangan kanan dari Jacob Prai.
Itu inisiatif Prai untuk mendirikan Komandan Regional OPM.
Dia menunjuk dan memerintahkan sembilan Komandan Regional.
Sebagian besar dari mereka adalah anggota pasukannya sendiri di kantor pusat PEMKA, perbatasan Skotiau, Vanimo-Papua Barat.
Komandan regional dari mereka , Mathias Wenda adalah komandan untuk wilayah II (Jayapura – Wamena), Kelly Kwalik untuk Nemangkawi (Kabupaten Fakfak), Tadeus Yogi (Kabupaten Paniai), Bernardus Mawen untuk wilayah Maroke dan lain-lain.
Kelly Kwalik ditembak dan dibunuh pada 16 Desember 2009.
Pada tahun 2009, sebuah kelompok perintah OPM yang dipimpin oleh Jenderal Goliat Tabuni (Kabupaten Puncak Jaya) sebagai fitur pada laporan menyamar tentang gerakan kemerdekaan Papua Barat.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/mengenal-opm-yang-kini-terpecah-belah-jadi-3-sayap-dan-bersaing-kkb-papua-yang-sering-bikin-onar.jpg)