Mengenal OPM yang Kini Terpecah Belah Jadi 3 Sayap dan Bersaing, KKB Papua yang Sering Bikin Onar

Mengenal Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang kini terpecah belah menjadi tiga sayap. Salah satunya KKB Papua yang Sering Bikin Onar

Youtube via Tribun Manado
Mengenal OPM yang Kini Terpecah Belah Jadi 3 Sayap dan Bersaing. Salah satunya KKB Papua yang Sering Bikin Onar 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Mengenal Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang kini terpecah belah menjadi tiga sayap dan saling bersaing.

Diketahui, Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengungkapkan bahwa banyak faksi di lingkup internal OPM.

Secara garis besar, kata Suriastawa, ada tiga sayap di tubuh OPM yakni sayap politik, klandestin, dan bersenjata.

Ilustrasi KKB Papua
Ilustrasi KKB Papua (Kolase Twitter/@goliathtabuni)

Baca juga: Fakta Terbaru KKB Papua dan Aksi Kejinya, TNI-Polri Ungkap Musuh Lain Ada di Dalam dan Luar Negeri

Baca juga: Aksi Keji KKB Papua Undianus Kogoya yang Anggotanya Ditembak Yonif Raider, Rekrut Anak Putus Sekolah

Sayap yang disebut terakhir adalah KKB Papua yang selama ini membuat onar.

Suriastawa menyebut ketiga sayap OPM tersebut saling bersaing untuk berebut kepentingan.

"Di internal mereka terdapat banyak faksi dan saling berebut kepentingan," kata Suriastawa melalui keterangan resminya pada Senin (8/3/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Lawan TNI-Polri Bukan Lagi Hanya KKB, Ini Musuh Baru yang Dihadapi Terkait Papua'

Suriastawa melanjutkan, ketiga sayap gerakan tersebut melakukan aksi keji dengan memanfaatkan media sosial atau medsos untuk saling berkomunikasi.

Biasanya, ketiga sayap gerakan OPM tersebut berkomunikasi untuk merencanakan aksi.

Selain itu, juga menyebarkan berita bohong.

Hal itu dilakukan untuk membentuk opini publik, sehingga membuat citra buruk tentang pemerintahan Indonesia, termasuk TNI-Polri terkait persoalan Papua.

"Tiga sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong," ucap Suriastawa.

"Membentuk opini buruk memang cara mereka untuk menyudutkan pemerintah Indonesia (termasuk TNI/Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos." lanjut Suriastawa.

Dalam praktiknya, Suriastawa menjelaskan, grup mereka di medsos sering memberitakan bahwa mereka berhasil menembak mati puluhan TNI-Polri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved