Update Kondisi Pengungsi Intan Jaya di Tengah Aksi KKB Papua: Kekurangan Makanan, Ini Upaya Pemprov
Berikut ini kondisi terkini pengungsi Intan Jaya yang ketakutan atas konflik bersenjata di wilayahnya.
SURYA.CO.ID, JAYAPURA - Berikut ini update kondisi pengungsi Intan Jaya yang ketakutan atas konflik bersenjata di wilayahnya.
Saat ini, ratusan pengungsi Intan Jaya yang berada di Kabupaten Mimika dan Nabire tengah kekurangan makanan.
Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua telah menyiapkan 120 ton beras.
Bantuan tersebut akan dipusatkan di Kabupaten Nabire, lalu didistribusikan kepada para pengungsi.
"Kami juga sudah koordinasi dengan Kementerian Sosial dan telah disiapkan beras sebanyak 120 ton dan akan diserahkan secara simbolis oleh wakil gubernur di Nabire," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Ribka Haluk di Jayapura, Rabu (24/2/2021).
• Lima Santriwati yang Meninggal Tertimbun Longsor di Ponpes Pamekasan Dikenal Rajin
• Pelantikan 17 Kepala Daerah Terpilih di Jatim Dilakukan Pada Jumat, Hari Ini Didahului Geladi Resik
Menurut dia, sudah ada tim dari Dinas Sosial Provinsi Papua di Kabupaten Mimika dan Nabire.
Berdasarkan informasi yang diterima Dinas Sosial Provinsi Papua, terdapat sejumlah pengungsi dari Intan Jaya di dua kabupaten itu.
"Kami bentuk dua tim, saya langsung ke Mimika dan ada satu kepala bidang ke Nabire dan itu langsung bekerja sama dengan Kepala Dinas Sosial Nabire, Mimika dan, Intan Jaya, jadi koordinasi sudah kami lakukan," kata Ribka.
Penyaluran bantuan mulai dilakukan sembari tim melakukan pendataan jumlah pengungsi.
"Karena masyarakat kekurangan makanan, maka mulai hari ini, tim akan mulai menyalurkan (bantuan) di Nabire," kata dia.
Pengungsi Bertambah setelah Prajurit TNI Gugur

Sebelumnya, jumlah pengungsi Intan Jaya bertambah pascagugurnya prajurit TNI Prada Ginanjar Arianda
Pada pekan pertama Februari, sekitar 600 orang dilaporkan sudah mengungsi ke gereja Katolik di Nabire setelah seorang warga sipil diserang oleh kelompok bersenjata.
Alih-alih berkurang, jumlah pengungsi dikabarkan justru bertambah setelah seorang anggota TNI bernama Prada Ginanjar Arianda dibunuh kelompok bersenjata pada Senin (15/2/2021).
Peristiwa itu kemudian berujung pada ditembaknya tiga orang.