3 Kemungkinan Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Eks Dirjen Perhubungan Udara: Luas Dugaannya
Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Budhi Muliawan Suyitno membeberkan beberapa kemungkinan penyebab Sriwijaya Air SJ 182 jatuh
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Berselang enam menit dari waktu lepas landas yaitu pukul 14.37 WIB, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak diijinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki.
Anomali dimulai ketika Pesawat Sriwijaya Air terlihat melenceng dari radar dan mengarah ke arah barat laut.
Melihat anomali ini, ATC (Air Traffic Control) meminta pesawat untuk melaporkan arah pesawat.
Baca juga: 3 Gelagat Tak Biasa Kapten Afwan Sebelum Take Off Pesawat Sriwijaya Air SJ 182: Mendadak Minta Maaf
Baca juga: Apa itu Black Box? Penyebab Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh Dapat Diakses, Lokasi Sudah Diketahui
"Karena itu ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Dalam hitungan second target SJY82 hilang dari radar," ujar Budi.
Seperti yang dikatakan oleh Menhub Budi Karya Sumadi, peristiwa salah arah dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan lost contact hanya terpaut hitungan detik.
"Pukul 17.30 Bapak Presiden memberikan arahan untuk memasimalkan upaya pencarian dan tentu sudah dikerahkan Kapal Basarnas," ujar Budi.
Lokasi Black Box Sriwijaya Air 182 Telah terpantau
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan lokasi black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah terpantau.
Melansir artikel Tribunnews.com berjudul "BREAKING NEWS: Lokasi Black Box Pesawat Sriwijaya SJ 182 Terpantau" Hadi mengatakan tim pencarian telah mendapatkan sinyal dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Tim pencarian saat ini telah menandai lokasi tempat black box mengeluarkan sinyal.
"Dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah bisa di-marking," kata Hadi di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Hadi berharap dalam waktu dekat black box tersebut dapat ditemukan setelah ditemukannya sinyal tersebut.
Setelah ditemukan black box tersebut akan dianalisis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa diangkat. Sehingga menjadi bahan KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," kata Hadi.
Perlu diketahui, Black Box atau Kotak Hitam menjadi salah satu bagian penting dalam pesawat terbang.