Ali Kalora Cs Masih Diburu, Moeldoko Sebut 3 Faktor Kesulitan Dihadapi Satgas Tinombala & Solusinya

Hingga kini Satgas Tinombala masih buru kelompok Ali Kalora Cs, yang bersembunyi di hutan dan perbukitan. Moeldoko ungkap sejumlah kesulitan & solusi

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Istimewa/Tribun Palu
Ilustrasi - Ali Kalora Cs Masih Diburu, Moeldoko Sebut 3 Faktor Kesulitan Dihadapi Satgas Tinombala & Solusinya 

3. Cepat bermanuver

Jumlah kelompok yang sedikit membuat kelompok tersebut lebih leluasa dalam bermanuver.

"Kalau kita gambarkan di sini mungkin kok susah amat sih gak bisa diberesin, tapi kalau temen-temen melihat medannya di sana yang gunungnya itu berlapis-lapis seperti itu memang tidak mudah, apalagi mereka (MIT) dalam jumlah yang kecil.

Meski begitu, Moeldoko mengungkapkan terdapat solusi yang bisa dilakukan, yaitu menggelar latihan militer di poso untuk memecah konsentrasi kelompok teroris tersebut.

Hal itu sudah dilakukan Moeldoko saat menjabat Panglima TNI, ia meminta kepada Presiden SBY menggelar latihan militer di Poso.

"Saya lakukan di sana, setelah itu mereka konsentrasinya rusak dan polisi yang tinggal menangkap di bawah. Itu sebuah referensi yang bagus," katanya.

Selain Moeldoko, berikut sejumlah analisis ahli terkait faktor kesulitan mengkap Ali Kaloca Cs. Melansir Kompas.com dengan judul "Jejak Ali Kalora, Pemimpin MIT yang Diduga Terlibat Teror di Sigi, Kerap Menyamar Jadi Warga Lokal"

Dilansir dari BBC Indonesia, Ridlwan Habib, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia saat wawancara dengan BBC Indonesia pada Rabu (2/1/2019), menilai Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang.

Namun, nama Ali Kalora mulai disebut-sebut lagi setelah temuan mayat tanpa kepala di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Montong, Sulteng, pada Januari 2019.

Ia mengatakan, Ali Kalora memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.

"Dengan logistik yang terbatas, Ali Kalora bisa menjadi apa saja, menyamar menjadi warga lokal, bahkan petani, dan jalan sejauh itu," tambahnya.

Sosok Ali Kalora ini, menurutnya, berbeda jauh dengan bekas pemimpin MIT, Santoso, yang tewas dalam baku tembak dengan TNI-polisi dua tahun lalu.

Yang disebut terakhir ini memiliki keahlian propaganda.

Sedangkan Ali Kalora mampu menghindar dari kejaran aparat TNI-polisi dengan "menyamar menjadi warga lokal".

Sementara itu, Al Chaidar, pengamat terorisme serta staf pengajar di Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, meyakini bahwa Ali Kalora kini merupakan satu-satunya pemimpin MIT yang tersisa.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved