Berita Terbaru Ali Kalora Pimpinan MIT Kini Tak Bisa Berkutik, Sudah Dikepung Satgas Tinombala
Setelah membantai 4 warga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kelompok teroris Ali Kalora kini tak bisa berkutik lagi. Ini berita terbarunya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak.
Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat," kata Didik saat dikonfirmasi, Sabtu (28/11).
Rekam Jejak Ali Kalora
Rekam jejak kebrutalan Ali Kalora dan kelompoknya pernah dibeberkan oleh mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Menurut Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Ali Kalora tak segan mengancam, menyandera, bahkan membunuh masyarakat.
Seperti dilansir dari Jabar dalam artikel 'Danjen Kopassus Cerita Sadisnya Teroris Ali Kalora, Semua Korbannya Tewas Mengenaskan'
Menurut Cantiasa mereka akan melakukan hal tersebut kepada masyarakat biasanya untuk mendapatkan logistik dan makanan.
"Masyarakat ini diancam dan sebagainya kalau tidak menyerahkan makanan atau logistik itu ya dibunuh di sana. Dan tidak main-main, mereka membunuh itu dengan sadis.
Semua modusnya itu dengan potong leher," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI di kanal Youtube resmi Puspen TNI yang diunggah pada Senin (17/8/2020).
Cantiasa pun mengungkapkan insiden yang terjadi belum lama ini terhadap petani bernama Agus.
Agus dibunuh oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora beberapa waktu lalu.

Jenazah Agus, kata Cantiasa, ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan penuh luka sayatan.
"Di sana ada petani atas nama Agus sedang melaksanakan kegiatan di kebun dan sebagainya, ternyata mereka di sana dibunuh.
Dan korban itu jenazahnya itu sangat-sangat memilukan. Itu ada sayatan-sayatan di badannya. Jadi sangat-sangat kejam mereka," kata Cantiasa.
Bahkan masyarakat di sana, kata dia, mengalami ketakutan dan trauma terhadap kelompok tersebut.
"Jadi masyarakat ketakutan di sana, trauma, sehingga aparat keamanan baik TNI dan Polri di sana, ada satgas Tinombala itu dalam rangka untuk mengatasi aksi terorisme di Poso," kata Cantiasa.(*)