Berita Kediri
Pengakuan Polisi Nakal Ini Aneh, Bripka S Temani LSM dan Media, Awalnya Kok Ngaku Anggota Ditnarkoba
"Oknum polisi ini terlibat dalam kasus ini. Korban juga mengalami pemukulan dan sempat ditodong pistol oleh pelaku," kata Yuris, kuasa hukum Harianto.
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.co.id | Kediri - Penyidik Satreskrim Polres Kediri yang menangani laporan perampasan mobil Daihatsu Xenia AG 1136 EG dan uang Rp 5,6 juta, melibatkan oknum polisi Bripka ARS atau S telah memeriksa korban Harianto.
Warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri datang ke mapolres, Senin (16/11/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Korban kebengisan Bripka ARS atau S anggota Polsek Sukomanunggal, Polrestabes Surabaya dan teman-temannh itu didampingi kuasa hukumnya, Usman Yuris SH.
Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan masih berlangsung.
Baca juga: Ini Motif Dua Tersangka Penyebar Video Syur Mirip Gisel, Penyidik Jadwalkan Gisel Diperiksa 17 Besok
Baca juga: Tega Amat Ibu Ini, Bayi Perempuan Baru Lahir Plus Ari-ari Dimasukkan Karung, Dibuang di Kebun
Baca juga: Dokter AM Kepala Puskesmas Curahnongko Jember Spesialis Penakluk Bidan, Keluarga Suami Amburadul
"Hari ini korban dimintai keterangan oleh penyidik terkait kasus perampasan mobil oleh oknum polisi di Surabaya itu. Rencananya, besok polisi akan memanggil sejumlah saksi lain untuk dimintai keterangan," jelasnya kepada SURYA.co.id Senin (16/11/2020).
Dalam kasus ini, Bripka S dan beberapa temannya telah merampas mobil Daihatsu Xenia dan uang Rp 5,6 juta pada 10 Agustus 2020 lalu.
Mobil yang dibawa oknum polisi itu milik Mujiah, Bripka S beserta teman-temannya juga membawa Harianto (anak Mujiah) dengan dalih terlibat kasus narkoba.
"Yang dibawa bukan cuma mobilnya saja. STNK dan BPKB juga dibawa. Korban juga dimintai uang Rp 5,6 juta sambil ditodong pistol," ucap Yuris.
Sementara itu, Kapolsek Sukomanunggal, AKP Ade Christian Manapa yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut.
Alumnus Akpol 2009 itu, mengatakan Bripka S tidak terlibat kasus perampasan mobil dan uang sebesar Rp 5,6 juta milik Mujiah ibu dari Harianto.
Kepada Surya.coid, Ade menyebut jika Bripka S hanya menemani anggota LSM dan Media melakukan kegiatan tersebut.
Baca juga: Pesta Seks di Penginapan 13 ABG Diamankan, Satu Wanita Sembunyi di Bawah Ranjang, Ayo Kamu Ketahuan
Baca juga: Hidup 2 ABG Gresik yang Membantai AAH Tak Tenang, Selalu Dihantui Korban, Namanya juga Dipanggil
Baca juga: Kesadisan ABG Gresik, Kondisi Bernyawa AAH Dilempar ke Kubangan Bukit Jamur, Tangan dan Kaki Diikat
"Sudah diambil ke Kediri (proses hukumnya) dan yang bersangkutan (Bripka S) menerangkan bahwa dia hanya temani disana. Tidak ada hubungannya dengan uang dan mobil. Karena dia ke sana bersama orang media dan LSM begitu menurut pengakuannya," kata Ade, Senin (16/11/2020).
Disinggung terkait kegiatan yang dilakukan Bripka S bersama teman-temannya itu dalam rangka apa, Ade mengaku belum tahu pasti.
"Belum tahu kegiatan apa itu di sana. Yang periksa Reskrim Kediri. Silakan konfirmaso ke sana ya," tambahnya.
Ade memastikan, saat ini Bripka S masih aktif dinas di Unit Sabhara Polsek Sukomanunggal Surabaya.
"Masih (berdinas) di Sabhara (Polsek Sukomanunggal)," tandasnya.
Rupanya pengakuan Bripka S pada atasannya, Kapolsek Sukomanunggal, AKP Ade Christian Manapa langsung dibantah Yuris.
"Sekali lagi saya pastikan kami punya bukti yang kuat. Oknum polisi ini terlibat dalam kasus ini. Korban juga mengalami pemukulan dan sempat ditodong pistol oleh pelaku," katanya.

Bripka S Dalam Pengawasan Ketat
Polrestabes Surabaya tak berdiam melihat tindakan di luar kendali anggotanya, Bripka ARS atau S, oknum polisi yang dilaporkan merampas mobil dan uang milik warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.
Bripka S yang dilaporkan merampas mobil Xenia AG 1136 EG dan uang tunai Rp 5,6 juta milik Mujiah itu kini dalam pengawasan ketat Provost Polrestabes Surabaya.
Baca juga: Video Syur Dokter vs Bidan di Rumah Dinas Puskesmas Curahnongko Jember Direkam Pakai Tangan Kiri
Baca juga: Kebacut, Dokter dengan Bidan Cantik Hubungan Badan di Rumah Dinas Puskesmas, Wanita Pakai Baju Kheki
Baca juga: Dua Wanita Tangguh Ini Korban Kesadisan Pria, Ayu Dimasukkan Karung, Fitri Dibuang ke Semak-semak
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo memastikan saat ini Bripka S dalam pengawasan ketat Provost Polrestabes Surabaya.
Kemana pun geraknya terus diawasi.
"Yang bersangkutan (Bripka S) dalam pengawasan ketat Provost," ujar Hartoyo, Senin (16/11/2020) kepada wartawan.
Tak hanya itu, Hartoyo juga menyerahkan seluruh proses hukum atas kasus dugaan perampasan yang melibatkan oknum polisi Surabaya itu ke Polres Kediri.
"Proses hukum tetap berlanjut," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi koboi Bripka S bersama teman-temannya mengaku dari Ditnarkoba Polda Jatim menggerebek rumah Harianto.
Ketika datang ke rumah korban, polisi nakal itu membawa tiga unit mobil yang ditumpangi beberapa orang.
Layakanya, polisi menggerebek pelaku kejahatan.
Sambil menodongkan pistol, oknum polisi itu menggeledah rumah korban.
Bripka S bersama teman-temannya kemudian minta BPKB, STNK Mobil Xenia dan uang tunai sebesar Rp 5,6 juta sembari membawa Harianto dan mobil milik ibunya.
Tak hanya merampas harta Mujiah, Harianto (anak Mujiah), juga turut jadi keberingasan Bripka S dan teman-temannya.
Baca juga: Rumah Dinas di Puskesmas Curahnongko Jember Dipakai Selingkuh, Artisnya Diduga Dokter dan Bidan
Baca juga: Sadis, Sugiyem Disiksa Majikan di Singapura Selama 2 Tahun Hingga Buta dan Tuli, Tubuh Penuh Luka
Baca juga: Viral di FB & WA Video Nenek Mengaji dan Sholawatan di Rumah Reyot, Tak Pernah Dibantu Pemerintah
Harianto mengalami penganiayaan dan persekusi selama berada di dalam mobil yang dirampas oleh para pelaku.
Hal itu disampaikan kuasa hukum korban, Usman Yuris W kepada Surya.co.id.
"Iya dihajar sampai lebam. Setelah puas mereka menurunkan korban di tengah jalan sambil membawa kabur mobil ibu korban yang dirampas itu," kata Yuris.(Farid Mukarrom/Firman Rachmanudin)