Berita Gresik
Hidup 2 ABG Gresik yang Membantai AAH Tak Tenang, Selalu Dihantui Korban, Namanya juga Dipanggil
Tersangka SNI dan MSK yang diliputi perasaan bersalah pun merasa dihantui sejak kejadian mengenaskan tersebut.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I GRESIK - Setelah membunuh AAH (15) dengan cara tak manusiawi dengan kondisi tangan dan kaki terikat dan masih bernyawa lalu dilempar ke kubangan air Bukit Jamur, Gresik, hidup SNI (16) dan MSK (15) kian tak tenang.
Kedua tersangka yang usianya di bawah umur juga tetangga korban di Sidokumpul, Gresik kerap ditemui lewat mimpi.
Korban yang masih berstatus siswa kelas VIII SMP 10 Bungah, Gresik itu memanggil nama kedua tersangka.
Bahkan jasad korban seolah tidur di samping kedua tersangka.
"Dihantui saat tidur, tersangka terbangun melihat jasad korban tepat disamping. Kadang terdengar korban memanggil nama mereka," kata Sulthon kuasa hukum tersangka MSK dan SNI.
Kesadisan atau kekejaman Anak Baru Gede (ABG) Gresik, SNI (16) dan MSK (15) saat menghabisi AAH (15) terungkap dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Satreskrim Polres Gresik, Senin (10/11).
Korban AAH dipukul balok kayu beberapa kali serta batu. Darah segar pun bercucuran akibat luka di tubuhnya. Dalam kondisi kesakitan, korban menangis sembari memanggil nama ibunya beberapa kali, justru dibentak dua tersangka.
Kekejian tersangka tak sampai disitu. Tangan korban diikat ke belakang, begitu juga kakinya juga diikat. AAH tak bisa bergerak hanya meratap mijta ampun pada dua temannya agar dilepaskan.
Rupanya, korban yang sudah tak berdaya dengan napas terengah-engah karena posisi tubuhnya ditengkurapkan, pelaku makin beringas.
Dalam kondisi korban masih bernyawa, pelaku melemparkan korban ke kubangan air di bukit jamur. Byurrrrrr.....
Di kubangan itu korban tak bisa apa-apa karena tangan dan kakinya diikat tali. Yang muncul dari kubangan hanya terlihat gelembung udara dari mulut dan hidung korban.
Setelah melempar korban ke kubangan, tersangka merenung. Tak lama kemudian, keduanya menuju ke kubangan air untuk membalikkan tubuh korban yang masih hidup.
Tindakan ini dilakukan guna memastikan korban meninggal dunia. Rongga pernafasan korban penuh lumpur hingga meninggal dunia. Setelah itu kedua tersangka meninggalkan lokasi.
Kronologi yang terungkap dalam rekonstruksi pembunuhan bocah SMP AAH di Bukit Jamur nampaknya membuat orang geleng kepala atas kesadisan dua pelaku.
Rekonstruksi yang digelar di halaman Polres Gresik (9/11/2020) itu berjalan tertutup.