Berita Gresik

Sosok Aril, Remaja yang Jasadnya Ditemukan di Bukit Jamur Gresik, Gak Neko-neko Tak Pernah Main Jauh

Achmad Arinal Hakim yang biasa disapa Aril sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
surya/Willy Abraham
Jenazah Aril saat tiba di rumah duka dan keluarga saat menunggu hasil otopsi di RS Ibnu Sina Gresik. 

Disinggung mengenai apakah anaknya membawa barang berharga ketika keluar rumah seperti handphone. Arifin hanya meminta doa saja.

"Saya memohon yang terbaik buat anak saya. Mohon doanya saja ya," tutupnya mengakhiri. 

Penyebab meninggalnya 

Petugas saat mengevakuasi jasad korban di Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik, Jumat (30/10/2020).
Petugas saat mengevakuasi jasad korban di Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik, Jumat (30/10/2020). (Foto Istimewa)

Dikonfirmasi terpisah, tim medis RS Ibnu Sina mengaku baru menyelesaikan proses otopsi awal.

Kepala Kamar Mayat RS Ibnu Sina Gresik, Abdul Jadi mengatakan  hasil pemeriksaan otopsi awal fokus pada identitas temuan jasad itu.

Pihaknya masih menunggu hasil visum resmi. Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban yang masih duduk di bangku SMP itu.

Dari hasil keterangan pemeriksaan hari ini. Ditemukan sejumlah luka di bagian tubuh korban.

"Luka di kepala, sama di bagian lainnya. Tunggu hasil visum resmi besok ya, Kamis (5/11/2020) besok," pungkasnya. 

Hingga kini polisi masih mencari tahu kepastian penyebab kematian Aril.

Seperti diketahui, kondisi awal jasad saat ditemukan dengan kondisi tangan terikat di punggung dan kaki juga terikat.

Wajahnya lebam, badannya berwarna putih pucat dengan bau busuk yang menyengat. 

Hampir seluruh badan korban susah dikenali, saat ditemukan dengan kondisi tengkurap di tepian kubangan. Punggung dan bagian kepala belakang dihinggapi lalat.

Sedangkan wajah korban lebam berwarna merah kehitam-hitaman.

Diperkirakan, jasad remaja tanpa identitas itu sudah lima hari berada di lokasi kejadian.

Terkait penyebab kematian, juga belum diketahui, apakah korban dibunuh terlebih dahulu kemudian diikat dan dibuang di kubangan air. Atau korban diikat dalam kondisi hidup lalu dibuang di kubangan hingga tewas.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. 

Alumnus Akpol 2007 itu juga masih belum berani memberikan kesimpulan terkait penyebab kematian remaja malang itu.

"Belum ada, mohon waktu," terangnya.

Sekadar informasi, korban ditemukan oleh kedua orang santri saat mencari mangga pada Jumat (30/10/2020) pukul 16.00 Wib. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved