Berita Gresik

Sosok Aril, Remaja yang Jasadnya Ditemukan di Bukit Jamur Gresik, Gak Neko-neko Tak Pernah Main Jauh

Achmad Arinal Hakim yang biasa disapa Aril sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
surya/Willy Abraham
Jenazah Aril saat tiba di rumah duka dan keluarga saat menunggu hasil otopsi di RS Ibnu Sina Gresik. 

SURYA.co.id | GRESIK - Sosok Achmad Arinal Hakim, remaja yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terikat di Bukit Jamur, Bungah, Gresik terungkap. 

Achmad Arinal Hakim yang biasa disapa Aril sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya. 

Remaja asal Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah ini dipastikan sebagai jasad yang tangannya terikat setelah keluarganya mendatangi kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik. 

Ayah korban, Arifin datang tidak sendiri. Dia didampingi kepala Desa Sidokumpul sambil membawa sejumlah barang pada Selasa (3/11/2020).

Petugas melakukan otopsi sekitar dua jam, mulai pukul 09.00 hingga11.00 WIB.

Ayah korban yang bekerja di BPD Sidokumpul itu hanya tertunduk lesu menunggu hasil otopsi petugas di dalam ruangan.

Sekitar pukul 12.15 Wib mereka keluar dari ruang instalasi forensik dan medikolegal.

Baca juga: Guru Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap 8 Anak di Surabaya Divonis 10 Tahun Penjara

Baca juga: 10 Titik Kawasan di Kota Surabaya yang Dijaga Tim Swab Hunter, Pengendara Dicegat untuk Swab Test

Jasad remaja itu telah dikafani langsung dibawa ke dalam mobil ambulans menuju rumah duka di Desa Sidokumpul, Bungah.

Kepala Desa Sidokumpul Ahmad Asyhar membenarkan bahwa korban adalah warganya yang hilang beberapa hari lalu.

"Sekarang dibawa pulang untuk dikebumikan," ucapnya sambil terburu-buru, Selasa (3/11/2020).

Jenazah tiba di rumah duka, tangis keluarga korban langsung pecah.

Korban langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat.

Keluarga, tetangga bahkan guru mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Sosok Aril

Arifin beserta istri saat melapor ke Mapolsek Bungah, Gresik, Sabtu (31/10/2020).
Arifin beserta istri saat melapor ke Mapolsek Bungah, Gresik, Sabtu (31/10/2020). (surya.co.id/willy abraham)

Aril diketahui meninggalkan rumah pada Rabu (28/10/2020) malam saat maulid nabi.

Arifin, ayah Aril yang ditemui surya.co.id sehari sebelumnya di rumah, Senin (2/11/2020) tampak syok sambil memegangi ponselnya. 

Saat itu dia masih berharap anaknya pulang dengan selamat. 

Untuk menenangkannya, keluarga dan tetangga bergantian mengunjungi kediamannya untuk memberi motivasi. Menguatkan keluarga Arifin agar ada kabar terbaik bagi putra tunggalnya itu yang belum pulang.

Arifin berusaha menyembunyikan kesedihannya ketika menyapa tamu yang datang.

Kini, dia menjadi irit berbicara, dia mengaku sempat mendatangi lokasi penemuan mayat remaja itu, kemudian melihat jasad korban Bukit Jamur di kamar mayat RS Ibnu Sina.

Disana, Arifin belum yakin betul bahwa jasad tersebut merupakan putranya yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP itu.

Sekilas, lanjut Arifin, memang memiliki sedikit kemiripan. Seperti bentuk dahi.

"Apapun itu, kami tetap menunggu kabar dari pihak kepolisian. Saya harap tidak ada informasi simpang siur tentang anak saya," pungkasnya.

Sambil menunggu kabar, smartphone miliknya tidak pernah lepas dari genggamannya. Dia berharap ada kabar baik terkait putranya yang belum pulang itu baik dari pihak kepolisian atau siapapun itu.

Setelah putranya dinyatakan hilang, dia bersama keluarga dan tetangga sekitar menggelar doa bersama dirumahnya. Setiap shalat maghrib, keluarga menggelar pengajian. Lantunan ayat suci Al-Quran menggema di rumahnya.

Arifin mengenang putranya yang dikenal memiliki kepribadian yang biasa saja, tidak neko-neko.

Putra semata wayangnya itu biasanya hanya main bersama teman sebayanya, bahkan lebih sering dengan anak usia dibawahnya.

Ia masih yakin, putranya itu tidak memiliki masalah baik berkelahi atau berselisih dengan orang lain.

Selama ini jika keluar rumah, putranya itu hanya bermain di sekitar rumah saja.

"Jarak rumah dengan Bukit Jamur cukup jauh," tutupnya.

Disinggung mengenai apakah anaknya membawa barang berharga ketika keluar rumah seperti handphone. Arifin hanya meminta doa saja.

"Saya memohon yang terbaik buat anak saya. Mohon doanya saja ya," tutupnya mengakhiri. 

Penyebab meninggalnya 

Petugas saat mengevakuasi jasad korban di Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik, Jumat (30/10/2020).
Petugas saat mengevakuasi jasad korban di Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik, Jumat (30/10/2020). (Foto Istimewa)

Dikonfirmasi terpisah, tim medis RS Ibnu Sina mengaku baru menyelesaikan proses otopsi awal.

Kepala Kamar Mayat RS Ibnu Sina Gresik, Abdul Jadi mengatakan  hasil pemeriksaan otopsi awal fokus pada identitas temuan jasad itu.

Pihaknya masih menunggu hasil visum resmi. Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban yang masih duduk di bangku SMP itu.

Dari hasil keterangan pemeriksaan hari ini. Ditemukan sejumlah luka di bagian tubuh korban.

"Luka di kepala, sama di bagian lainnya. Tunggu hasil visum resmi besok ya, Kamis (5/11/2020) besok," pungkasnya. 

Hingga kini polisi masih mencari tahu kepastian penyebab kematian Aril.

Seperti diketahui, kondisi awal jasad saat ditemukan dengan kondisi tangan terikat di punggung dan kaki juga terikat.

Wajahnya lebam, badannya berwarna putih pucat dengan bau busuk yang menyengat. 

Hampir seluruh badan korban susah dikenali, saat ditemukan dengan kondisi tengkurap di tepian kubangan. Punggung dan bagian kepala belakang dihinggapi lalat.

Sedangkan wajah korban lebam berwarna merah kehitam-hitaman.

Diperkirakan, jasad remaja tanpa identitas itu sudah lima hari berada di lokasi kejadian.

Terkait penyebab kematian, juga belum diketahui, apakah korban dibunuh terlebih dahulu kemudian diikat dan dibuang di kubangan air. Atau korban diikat dalam kondisi hidup lalu dibuang di kubangan hingga tewas.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. 

Alumnus Akpol 2007 itu juga masih belum berani memberikan kesimpulan terkait penyebab kematian remaja malang itu.

"Belum ada, mohon waktu," terangnya.

Sekadar informasi, korban ditemukan oleh kedua orang santri saat mencari mangga pada Jumat (30/10/2020) pukul 16.00 Wib. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved