Prancis Darurat, Sehari 3 Orang Dibunuh, 4.000 Tentara Dikerahkan, Presiden Macron Disebut Primitif
Prancis menyatakan situasi darurat di level tertinggi setelah sehari 3 warganya dibunuh dan dikaitkan dengan pemunculan karikatur Nabi Muhammad SAW.
Politisi berjuluk Dr M itu melanjutkan, kebebasan berekspresi tidak termasuk kebebasan untuk menghina orang lain atau mengecam mereka.
Ia juga menulis, di Malaysia konflik rasial besar-besaran dapat dihindari karena warganya bisa menghargai sensitivitas orang lain.
"Kalau tidak begitu, maka negara ini tidak akan pernah damai dan stabil,".
Selain reaksi dari para pemimpin Muslim di sejumlah negara mayoritas Islam, komentar Presiden Perancis juga menuai kritik dari politisi top Malaysia lainnya seperti pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan Menteri Luar Negeri Hishamuddin Hussein sebagaimana diberitakan Free Malaysia Today pada Kamis (29/10/2020).
Komentar Macron dilontarkan pekan lalu saat menanggapi pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di luar Paris awal bulan ini.
Paty dibunuh lantaran menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.
Gambar tersebut sebelumnya juga memicu serangan berdarah oleh pria bersenjata di kantor majalah satir Charlie Hebdo, penerbit aslinya, pada Januari 2015.
Pemerintah Perancis mengatakan insiden pemenggalan Paty sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara, dan menambahkan mereka akan membela hak untuk menayangkan kartun tersebut.
Macron menyebut guru itu pahlawan, dan dia berjanji untuk melawan "separatisme Islam".
Kementerian Luar Negeri Perancis pada Selasa (27/10/2020) mengeluarkan nasihat keselamatan untuk warga negara Perancis di Indonesia, Turki, Bangladesh, Irak, dan Mauritania, menasihati mereka untuk berhati-hati.
Mereka juga diminta untuk menjauh dari protes apa pun yang terkait dengan kartun Nabi Muhammad dan menghindari pertemuan publik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Status Darurat Tertinggi, Perancis Terjunkan 4.000 Personel Tentara Buntut 2 Serangan dalam Sehari" dan artikel berjudul "Sebut Macron Primitif, Mahathir Dukung Boikot Produk-produk Perancis"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/presiden-prancis-emmanuel-macron-dan-situasi-darurat-di-nice.jpg)