Prancis Darurat, Sehari 3 Orang Dibunuh, 4.000 Tentara Dikerahkan, Presiden Macron Disebut Primitif

Prancis menyatakan situasi darurat di level tertinggi setelah sehari 3 warganya dibunuh dan dikaitkan dengan pemunculan karikatur Nabi Muhammad SAW.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Tangkapan Layar/AFP Photo via Kompas.com
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan situasi darurat di Nice. 

"Sakit hati yang akan dialami orang-orang Perancis saat ini karena menggigil di seluruh dunia sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," kata Morrison.

Selain itu, banyak pemimpin dunia mengutuk serangan itu termasuk Inggris, Belanda, Italia, Spanyol, Arab Saudi, dan Turki.

Di sisi lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awal pekan ini mengecam Macron dan Perancis karena membela penerbitan kartun Nabi Muhammad.

Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengatakan, Islam tidak dapat digunakan atas nama terorisme.

“Kami menyerukan kepada kepemimpinan Perancis untuk menghindari retorika yang menghasut lebih lanjut terhadap Muslim dan fokus menemukan pelaku ini dan tindakan kekerasan lainnya,” kata Altun.

5. Mahathir Mohamad Sebut Macron primitif

Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad (Al Jazeera)

Semenara itu, kecaman demi kecaman kepada Presiden Macron datang dari luar Prancis.

Seperti halnya disampaikan oleh eks perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Ia menyuarakan dukungannya kepada umat Islam untuk memboikot produk-produk Perancis.

Dukungan itu ia ungkapkan sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron tentang Islam.

Mahathir menyebut Macron "sangat primitif" karena menyalahkan Islam dan Muslim atas pemenggalan kepala guru Samuel Paty, dengan menyatakan bahwa pembunuhan itu tidak sejalan dengan ajaran Islam.

"Terlepas dari agama yang dianut, orang yang marah membunuh.

Perancis dalam perjalanan sejarahnya telah membunuh jutaan orang.

Banyak yang Muslim."

"Boikot tidak dapat mengompensasi kesalahan yang dilakukan Perancis selama ini," tulisnya dalam unggahan di blog pada Kamis (29/10/2020).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved