Demo Tolak UU Cipta Karya

Risma Marah-marah ke Demonstrans yang Rusak Fasilitas Publik: Aku Bangun Kota Ini Setengah Mati Tahu

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali marah-marah melihat buruh dan mahasiswa yang menggelar demo tolak UU Cipta Karya merusak fasilitas publik.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Yusron Nauval Putra
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marahi pendemo yang ikut merusak fasilitas publik saat aksi tolak UU Cipta Karya, Kamis(98/10/2020). 

Wali Kota Tri Rismaharini kembali menjadi perbincangan netizen.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini tertangkap tertangkap kamera wartawan dan beredar di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun @LintangChrezL atau Lintang ChrezL di Twitter, Rabu (25/10/2017).

Rekaman yang merupakan siaran berita Lensa Indonesia RTV awalanya menunjukan Risma berpidato di atas panggung.

Ia mengeluhkan turunnya kinerja pelayanan publik pemerintah Surabaya.

Bahkan Risma memangil seluruh penjabat dan pegawai di lingkungan pemkot Surabaya dalam apel pagi.

Tetapi ditengah pidato, Risma tiba-tiba turun panggung dan berlari menuju satu sisi barisan PNS.

Risma menjemput salah seorang PNS yang bergurau ke tengah lapangan.

Wanita itu kemudian dituntun beberapa staf ke belakang panggung.

Risma kemudian kembali ke panggung dan menekankan bahwa pelayanan kepada masyarakat menjadi hal paling utama.

4. Marahi Camat

Tri Rismaharini mendadak mampir ke Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya usai mengecek kondisi proyek Box Culvert di daerah tersebut, Rabu (28/2/2018).

Tak sendiri, Risma didampingi Muhammad Najib Wahito, Koordinator Supervisi KPK yang sengaja mengikuti kegiatan Wali Kota Surabaya ini.

Nyatanya, Risma mendapati Kantor Kecamatan Tandes dalam kondisi kotor.

Beberapa infrastruktur di dalam kantor menurut Risma juga tak sepantasnya di dalam gedung Kecamatan.

Risma hanya mendapati seorang petugas jaga.

Kemudian ia masuk memeriksa kantor.

Melihat beberapa bagian kantor yang kotor, berdebu, dan infrastruktur yang tidak layak, Risma naik pitam dan marah.

Selang beberapa saat, para staf kecamatan yang baru datang pun kena marah karena kantor mereka jorok.

Risma langsung memanggil Dinas Kebersihan untuk mengirim personil lewat saluran HT untuk membersihkan kantor kecamatan yang dinilainya kurang bersih tersebut.

Camat Tandes datang dengan raut wajah cukup tegang, kala mengetahui Risma sudah tiba di kantornya terlebih dahulu.

Melihat Camat, Risma pun meluapkan kemarahannya.

"Lihat itu, kok kotor begitu, lihat," bentak Risma.

Sementara sang camat hanya diam, menundukkan kepala, dan terlihat bingung harus berbuat apa.

Saat semua staf mulai bersih-bersih, Risma pun sambil terus marah dia mengambil sapu dan pembersih debu, ikut membersihkan kantor kecamatan.

"Saya pernah ke kantor Kecamatan Tandes sebelumnya, ya memang kotor.

Evaluasinya, saya sudah rapat bersama coba nanti dipetakan, ada Linmas dan Dinas Kebersihan juga.

Peringatan untuk Kecamatan yang lain sudah saya suruh kerja bakti hari ini, nanti saya lihat," tegas Risma.

Menurut Risma, kondisi Kantor Kecamatan tidak bagus bisa mengganggu kenyamanan warga.

5. Marahi Pelajar

Risma memarahi 14 pelajar yang terjaring razia warnet dan game online pada 23 Februari 2016.

Dalam pengarahannya di ruang Lobby kantor Balai Kota Surabaya, Risma mengingatkan kepada pelajar betapa susahnya orang tua mencari biaya sekolah.

"Orangtua kalian itu susah nyari uang buat biaya sekolah, kok kalian bolos," kata Risma dengan nada tinggi saat di dengar Surya.

" Kalau kamu ketangkap lagi saya suruh ngrawat orang gila,"tambah Risma.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved