Demo Tolak UU Cipta Karya
Risma Marah-marah ke Demonstrans yang Rusak Fasilitas Publik: Aku Bangun Kota Ini Setengah Mati Tahu
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali marah-marah melihat buruh dan mahasiswa yang menggelar demo tolak UU Cipta Karya merusak fasilitas publik.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali marah-marah melihat buruh dan mahasiswa yang menggelar demo tolak UU Cipta Karya merusak fasilitas publik.
Apalagi, banyak massa yang demonstrasi ke Kota Surabaya berasal dari luar kota.
Bukan kali ini saja, Risma marah akibat fasilitas publik dirusak.
Pada 2014 lalu, Risma juga marah besar di Taman Bungkul akibat banyaknya tanaman yang rusak saat bagi-bagi es krim gratis yang dilakukan Walls.
Kali ini, Risma juga tak bisa menyembunyikan amarahnya lantaran berbagai fasilitas rusak pascakericuhan dalam demonstrasi di Surabaya.
Geramnya Risma itu lantaran yang merusak itu diketahui merupakan warga luar kota.
• FOTO-FOTO Buruh dan Mahasiswa Kepung Gedung Negara Grahadi di Kota Surabaya, Tolak UU Cipta Karya
"Aku belain wargaku setengah mati kenapa kamu ke sini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu," kata Risma geram, Kamis (8/10/2020) petang.

Risma memarahi sendiri tepat di depan pemuda yang diamankan polisi lantaran dianggap provokator.
Pemuda itu memang mengaku bukan warga Surabaya.
Saat marah, suara Risma terdengar parau.
Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.
Risma berulangkali mengatakan, jika fasilitas itu dia bangun untuk warganya.
Risma geram.
"Kenapa kamu hancurin, tega sekali kamu," ujar Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga sempat memarahi orang yang dia temui.

Risma meminta agar tak ada yang bakar-bakar fasilitas lagi.
Aksi massa yang menolak omnibus law itu memang sempat terjadi kericuhan.
Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi itu, sempat mencekam.
Imbas kericuhan tersebut, memang beberapa fasilitas terutama areal Jalan Gubernur Suryo rusak.
Mulai dari barrier yang dibakar, hingga Taman Apsari yang beberapa fasilitasnya rusak.
5 momen Risma marah-marah
Tri Rismaharini dikenal sebagai sosok yang tegas.
Dia akan langsung bereaksi ketika melihat hal yang tidak sesuai.
Bahkan, dia bisa meledak dan marah-marah di muka umum untuk meluapkan kekesalannya.
Berikut 5 momen yang membuat wali kota perempuan pertama Surabaya ini emosi:
1. Taman Bungkul Dirusak
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah besar di Taman Bungkul, akibat banyaknya tanaman yang rusak saat bagi-bagi es krim gratis, yang dilakukan Walls, Minggu (11/5/2014).
Sekitar pukul 10.30 siang, Risma datang ke Taman Bungkul dan langsung marah-marah pada Even Organiser, di stan Wall's.
Tanpa menyapa atau berkenalan, Risma langsung menghardik panitia.
"Kalian tahu berapa lama kami bangun taman ini! Kalian tahu tidak!" teriak Risma.
2. Sidak E-KTP
Walikota Surabaya ini marah-marah saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Surabaya.
Apa yang ditemukan Risma di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Surabaya benar-benar menyulut emosinya.
Wanita berusia 54 tahun ini pun menumpahkan emosi dan kekecewaannya kepada Kepala dan pejabat teknologi informasi Disdukcapil Surabaya.
Risma mempermasalahkan perihal software e-KTP yang tidak beroperasi secara benar.
Perempuan kelahiran 20 November 1961 ini mendengar keluhan dari warga yang kesulitan saat akan membuat e-KTP.
Risma pun menanyakan hal tersebut kepada Kepala Disdukcapil.
Karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Risma pun memanggil Pejabat Teknologi Informasi yang menangani permasalahan software tersebut.
Tidak hanya itu, Risma pun sampai menggebrak meja tempat pelayanan e-KTP tersebut.
Bahkan Risma sampai mengeluarkan kata-kata kasar kepada petugas Disdukcapil yang dianggap tidak profesional dalam melayani masyarakat.
Risma sangat menyayangkan pembuatan e-KTP yang bertele-tele dan menyusahkan warga.
Ia juga menuding para petugas tersebut bisa berdosa karena telah mengulur-ulur waktu warga dalam mengurus e-KTP.
Dirinya pun merasa malu dengan kinerja petugas Disdukcapil yang dianggap tidak profesional.
"Kalau dia ada apa-apa di jalan, wira-wiri (bolak-balik) cuma ngurus KTP, kalau sampai kecelakaan, apa kamu ndak dosa?!" marah Risma di hadapan anak buahnya.
3. Saat Apel
Wali Kota Tri Rismaharini kembali menjadi perbincangan netizen.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini tertangkap tertangkap kamera wartawan dan beredar di media sosial.
Video itu diunggah oleh akun @LintangChrezL atau Lintang ChrezL di Twitter, Rabu (25/10/2017).
Rekaman yang merupakan siaran berita Lensa Indonesia RTV awalanya menunjukan Risma berpidato di atas panggung.
Ia mengeluhkan turunnya kinerja pelayanan publik pemerintah Surabaya.
Bahkan Risma memangil seluruh penjabat dan pegawai di lingkungan pemkot Surabaya dalam apel pagi.
Tetapi ditengah pidato, Risma tiba-tiba turun panggung dan berlari menuju satu sisi barisan PNS.
Risma menjemput salah seorang PNS yang bergurau ke tengah lapangan.
Wanita itu kemudian dituntun beberapa staf ke belakang panggung.
Risma kemudian kembali ke panggung dan menekankan bahwa pelayanan kepada masyarakat menjadi hal paling utama.
4. Marahi Camat
Tri Rismaharini mendadak mampir ke Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya usai mengecek kondisi proyek Box Culvert di daerah tersebut, Rabu (28/2/2018).
Tak sendiri, Risma didampingi Muhammad Najib Wahito, Koordinator Supervisi KPK yang sengaja mengikuti kegiatan Wali Kota Surabaya ini.
Nyatanya, Risma mendapati Kantor Kecamatan Tandes dalam kondisi kotor.
Beberapa infrastruktur di dalam kantor menurut Risma juga tak sepantasnya di dalam gedung Kecamatan.
Risma hanya mendapati seorang petugas jaga.
Kemudian ia masuk memeriksa kantor.
Melihat beberapa bagian kantor yang kotor, berdebu, dan infrastruktur yang tidak layak, Risma naik pitam dan marah.
Selang beberapa saat, para staf kecamatan yang baru datang pun kena marah karena kantor mereka jorok.
Risma langsung memanggil Dinas Kebersihan untuk mengirim personil lewat saluran HT untuk membersihkan kantor kecamatan yang dinilainya kurang bersih tersebut.
Camat Tandes datang dengan raut wajah cukup tegang, kala mengetahui Risma sudah tiba di kantornya terlebih dahulu.
Melihat Camat, Risma pun meluapkan kemarahannya.
"Lihat itu, kok kotor begitu, lihat," bentak Risma.
Sementara sang camat hanya diam, menundukkan kepala, dan terlihat bingung harus berbuat apa.
Saat semua staf mulai bersih-bersih, Risma pun sambil terus marah dia mengambil sapu dan pembersih debu, ikut membersihkan kantor kecamatan.
"Saya pernah ke kantor Kecamatan Tandes sebelumnya, ya memang kotor.
Evaluasinya, saya sudah rapat bersama coba nanti dipetakan, ada Linmas dan Dinas Kebersihan juga.
Peringatan untuk Kecamatan yang lain sudah saya suruh kerja bakti hari ini, nanti saya lihat," tegas Risma.
Menurut Risma, kondisi Kantor Kecamatan tidak bagus bisa mengganggu kenyamanan warga.
5. Marahi Pelajar
Risma memarahi 14 pelajar yang terjaring razia warnet dan game online pada 23 Februari 2016.
Dalam pengarahannya di ruang Lobby kantor Balai Kota Surabaya, Risma mengingatkan kepada pelajar betapa susahnya orang tua mencari biaya sekolah.
"Orangtua kalian itu susah nyari uang buat biaya sekolah, kok kalian bolos," kata Risma dengan nada tinggi saat di dengar Surya.
" Kalau kamu ketangkap lagi saya suruh ngrawat orang gila,"tambah Risma.