Pilbup Blitar 2020
Nahdliyin Pertanyakan Rekom untuk Paslon Mak Rini dan Rahmad Aji Santoso pada Pilbup Blitar 2020
Suhu politik di internal DPC PKB Kabupaten Blitar menghangat menyusul turunnya rekom DPP untuk pasangan Mak Rini dan Rahmad Aji Santoso.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
Menurutnya, terus apa fungsinya penjaringan kemarin itu. Toh, itu juga perintah DPP.
Lantas, kami-kami ini dianggap apa? Kalau kalian tanya seperti itu, kami ya nggak menjawab. Tapi, kami akan menanyakan ke DPP sesuai keluhan kalian, mengapa orang luar kok yang malah direkom," tegas Ardani menjawab keluhan para ketua banom.
Seusai dari rumah kiai Ardani, massa bergeser ke kantor DPC PKB.
Namun, karena tak ada pengurus inti partai, mereka bergerak ke rumahnya Hj Maslukhi, yang berada satu komplek dengan pesantrennya, Nasyirul Ulum.
Di depan mbah nyai--sebutan Maslukhi, massa mengutakan uneg-uneg serupa.
Oleh Maslukhi, dijawab, kalau dirinya juga tak kenal dengan pasangan calon yang direkom DPP PKB.
"Mereka itu kader, bukan, bahkan bukan warga Kabupaten Blitar (cabupnya asal Kota Blitar dan cawabupnya asal Tulunggagung). Kok bisa direkom? Ya kami nggak tahu," ujarnya.
Ia juga menyesalkan karena DPP sepertinya tak menganggap tim sembilan, yang di dalam para kiai sepuh.
"Kita ini para orang tua, tapi sepertinya disepelekan. Masak, kita sudah susah payah mencari calon, tapi begitu mendapatkannya, malah nggak direken," tegas mantan anggota dewan Kabupaten Blitar.
Seperti diketahui PKB mendapatkan sembilan kursi sehingga masih kurang satu kursi untuk mengusung calon sendiri.
Tanpa diketahui prosesnya, DPP PKB merekom Mak Rini yang berpasangan dengan Rahmad Aji Santoso yang diusung PAN, dengan 7 kursi.
Deklarasi pemberian rekom dengan dibalut pembaiatan keduanya berlangsung di sebuah pesantren, di Kediri, Minggu (30/8/2020).
Munculnya rekom kepada mereka memantik reaksi penolakan oleh nahdliyin.