KRONOLOGI Sebenarnya Mahasiswa di Surabaya Bunuh Wanita Terapis Pijat Plus-plus, Ini Fakta Terbaru

Terungkap kronologi sebenarnya dan fakta-fakta mahasiswa di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) membunuh wanita terapis pijat plus-plus yang disewanya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Tri Mulyono
Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin
Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Terungkap kronologi sebenarnya  dan fakta-fakta mahasiswa di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) membunuh wanita terapis pijat plus-plus yang dipanggilnya.

Fakta terbaru, mahasiswa Teknik Sipil sebuah kampus di Surabaya itu kalap karena korban meminta tambahan uang.

Padahal, pelaku sudah menghabiskan uang biaya kuliah sebesar Rp 900 ribu untuk menggunakan jasa terapis pijat tersebut.

Pesta Gedheg 10 Wanita dan 5 Pria di Room Karaoke Digerebek Polisi, LCnya Ada dari Sidoarjo

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 18 Juni 2020: Pasien Positif COVID-19 4262, Sembuh Naik 45

BREAKING NEWS-Ribuan Bonek Tumplek Blek di Depan Gelora 10 November, Rayakan Ultah Ke-93 Persebaya

Pembunuh Wanita Terapis Panggilan Bayar Rp 900 Ribu Pakai Uang SPP Kuliah, Marah Cuma Digituin Saja

Di Balik Pembunuhan Wanita Dalam Kardus, Pacar Monik Syok dan Bersimpuh di Kaki Calon Mertuanya

Seperti diberitakan, Anggota Polrestabes Surabaya mengungkap identitas pembunuh wanita terapis panggilan pijat plus-plus di Lidah Kulon, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Sosok mayat wanita dalam kardus dengan kondisi bersimbah darah dan leher penuh sayatan ditemukan warga pada Rabu (17/6/2020).

Pembunuh wanita terapis panggilan yang mayat korban dimasukkan ke dalam kardus itu masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah kampus di Surabaya jurusan teknik sipil.

Dia adalah Yusron Firlangga (20).

Yusron mengaku sudah membayar korban berinisial M (33), warga Jalan Ciliwung Surabaya Rp 900 ribu agar memberikan layanan pijat.

Lalu, ada tawaran pijat plus-plus dengan tambahan Rp 300 ribu.

Pelaku tidak mau membayar.

Polrestabes Surabaya berkoordinasi dengan Polres Mojokerto mengamankan pelaku di rumah bibinya yang ada di wilayah Ngoro, Mojokerto.

Pelaku panik korban teriak

Yusron mengaku nekat menghabisi nyawa M lantaran panik saat korban berteriak minta tolong.

Percekcokan terjadi setelah Yusron merasa dibohongi oleh korban yang merupakan terapis pijat.

"Saya bayar pijatnya Rp 900 ribu. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved