KRONOLOGI Sebenarnya Mahasiswa di Surabaya Bunuh Wanita Terapis Pijat Plus-plus, Ini Fakta Terbaru

Terungkap kronologi sebenarnya dan fakta-fakta mahasiswa di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) membunuh wanita terapis pijat plus-plus yang disewanya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Tri Mulyono
Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin
Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. 

Setelah itu saya gituin saja (tidak bersetubuh) tapi minta tambahan uang 300 ribu, saya tidak mau," akunya.

Karena terjadi perselisihan itu, korban kemudian dibekap tersangka.

Alih-alih diam, korban malah berteriak hebat dan membuat tersangka panik.

"Saya panik.

Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu.

Saya takut kegrebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata Yusron.

Kenalan di Twitter

Dari penyelidikan kepolsian, Yusron berkenalan dengan korban melalui media sosial Twitter @MassagePandawa.

Terjadilah kesepakatan untuk bertemu di rumah kontrakan yang ditinggali mahasiswa itu.

Korban datang, Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Setelah itu, korban memberikan layanan jasa pijat selama 45 menit.

Di sela-sela pijat, korban menawarkan layanan jasa plus-plus kepada tersangka.

"Saat itu saya hanya (gituin) saja.

Belum sempat bersetubuh.

Dia (korban) minta uang tambahan. Saya akhirnya gak mau.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved