Berita Madiun
Belasan Ahli Waris Protes, Makam Leluhur di Kelurahan Pandean Kota Madiun Dijadikan Jalan Tanpa Izin
Mereka memprotes pihak kelurahan lantaran makam leluhurnya dicor semen dijadikan jalan beton di tengah makam Bulusari
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MADIUN - Sebanyak 15 orang ahli waris mendatangi kantor Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Selasa (16/6/2020) malam.
Mereka memprotes pihak kelurahan lantaran makam leluhurnya dicor semen dijadikan jalan beton di tengah makam Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Warga protes karena jalan yang dibangun di atas makam leluhur mereka dibangun tanpa memindahkan jenazah dan tanpa persetujuan pihak keluarga ahli waris.
"Ada 41 batu nisan, di jalan ini semuanya. Saya tahunya waktu mau ziarah, pas puasa. Seperti ini lho, sampean lihat sendiri. Kalau makam keluarga Anda dibuat seperti ini, bagaimana perasaan nAda. Orangtua, suami, nenek moyang saya semua," kata Suparmi, saat ditemui di kantor kelurahan, Selasa (17/6/2020) malam.
Suparmi mengaku baru mengetahui makam keluarga mereka dibangun jalan saat mereka hendak berziarah.
Belasan warga ini kebingungan lantaran posisi makam keluarganya berubah menjadi jalan beton di tengah makam.
Suparmi dan keluarga besarnya meminta agar penggusuran makam bersifat adil.
Pembangunan jalan beton seharusnya dilakukan tanpa menutup semua keberadaan makam keluarganya.
“Harapan kami jalan tetap ada tetapi makam keluarga kami jangan ditutup semua. Makam sebelahnya juga harus ditutup setengah, jadi adil,” katanya.
Senada juga dikatakan Lina Yuliana, seorang ahli waris yang makam keluarganya ikut menjadi tergusur akibat pembangunan jalan beton.
Ia mengaku tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak kelurahan setempat perihal pembangunan jalan tersebut.
“Tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pengelola makam kepada kami. Tahu-tahu sudah jalannya sudah jadi. Dan keluarga pada kaget semua,” kata Lina kepada wartawan.
Lina baru mengetahui makam milik leluhurnya tergusur menjadi jalan beton saat hendak ziarah, Jumat (12/6/2020) lalu.
Padahal jumlah leluhurnya yang dimakamkan di makam mencapai 20 makam.
Lina, berharap pengelola mengembalikan posisi makam seperti semula, karena jenazah di dalam makam tidak dipindahkan ke tempat lain.
Saat ini posisi jenazah para leluhurnya berada di bawah jalan beton semen.