Virus Corona di Surabaya
Setelah Risma Marah Mobil PCR Dialihkan, BIN Bantu 120.000 Masker Nonmedis, Menkes & BNPB Berkunjung
Setelah Walikota Risma marah karena mobil PCR dialihkan oleh Pemprov Jatim ke Tulungagung dan Lamongan, BIN memantu 120.000 masker nonmedis.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
"Kami rapid di tempat yang pandeminya tinggi," kata Risma.
Risma mengungkapkan, pihaknya juga akhir-akhir ini semakin menggencarkan rapid dan swab massal lantaran mendapat bantuan dari BNPB dan BIN.
Tingginya kasus di Surabaya, lantaran gencarnya upaya tracing, rapid test dan swab massal yang dilakukan.
Risma tak memungkiri pada awal-awal pihaknya memang sedikit menemui kendala lantaran kurangnya peralatan.
Padahal, berbagai upaya telah disiapkan dengan baik.
Namun dia bersyukur dan berterima kasih lantaran saat ini Surabaya banyak mendapat bantuan dari pusat.
Meski angka kasus di Surabaya tinggi, Risma memastikan bahwa jumlah kasus tersebut masih dalam data pemantauan dirinya.
Bahkan, selama tiga bulan terakhir, kasus di Surabaya masih dalam klaster yang telah dipantau Pemkot.
Tidak ada tambahan baru yang keluar dari data Pemkot.
"Selama tiga bulan masih dalam frame yang dipantau," tambah Risma.
Risma marah

Sebelumnya, Risma marah ketika tahu dua mobil PCR dari BNPB ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.
Padahal Pemkot mengaku telah menyusun jadwal pemeriksaan kepada ratusan warga Surabaya dengan mobil tersebut.
Hal itu pula yang memantik kemarahan besar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Jumat (29/5/2020).
Bahkan, Risma nampak tak dapat mengontrol emosinya begitu mendapat kabar dua mobil itu dialihkan ke daerah lain di Jatim.