Virus Corona di Surabaya

Setelah Risma Marah Mobil PCR Dialihkan, BIN Bantu 120.000 Masker Nonmedis, Menkes & BNPB Berkunjung

Setelah Walikota Risma marah karena mobil PCR dialihkan oleh Pemprov Jatim ke Tulungagung dan Lamongan, BIN memantu 120.000 masker nonmedis.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
Kolase Surya.co.id/Yusron Naufal Putra/Dok Humas Pemkot Surabaya
Setelah Risma marah soal mobil PCR dialihkan oleh Pemprov Jatim ke Tulungagung dan Lamongan, sekarang dapat bantuan dair BIN berupa 120.000 masker nonmedis. Tak hanya itu, Menkes dan Kepala BNPB juga mengunjunginya. 

Selain itu, juga bakal disebar massif hingga kepada warga yang ada di perkampungan.

"Ini akan sangat membantu kami," terang Risma.

Warga diminta gotong royong

Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Dr Suyanto mengatakan, bantuan tersebut memang diberikan agar disalurkan kepada warga.

Dia juga meminta warga agar bersama-sama dan bergotong royong dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sebab, saat ini memang jumlah kasus Surabaya masih tinggi.

Sehingga diharapkan, dengan warga secara disiplin menjalankan protokol kesehatan, penyebaran Covid-19 ini dapat segera diputus.

"Kita bersama sama untuk bergotong royong," ungkap dia.

Sebelumnya, BIN juga sudah membantu beberapa unit mobil laboratorium yang dipakai untuk melakukan rapid test dan swab test massal di Surabaya.

Selain itu, juga ada ribuan alat kesehatan yang diberikan kepada Pemkot sehingga dapat digunakan untuk upaya memassifkan penanganan pandemi Covid-19 di kota pahlawan.

Cerita Risma ke BNPB

Menkes Terawan dan Kepala BNPB Pusat mendengarkan paparan wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, soal penanganan covid-19 di Surabaya.
Menkes Terawan dan Kepala BNPB Pusat mendengarkan paparan wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, soal penanganan covid-19 di Surabaya. (surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra)

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto bersama Kepala BNPB Doni Monardo mengunjungi Balai Kota Surabaya, Selasa (2/5/2020).

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan mengapa Surabaya jumlah kasusnya masih tinggi.

Termasuk penanganan yang dilakukan pihaknya di Surabaya, di antaranya adalah tracing, rapid test secara massal juga swab.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved