Siswi SMA di Blitar Ini Hamil 2 Bulan Setelah Diajak Bercinta Pria Beristri

Seorang siswi SMA di Blitar hamil dua bulan setelah kena bujuk rayu pria beristri dan sudah memiliki seorang anak.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Iksan Fauzi
Kolase
Seorang siswi SMA di Blitar ini hamil 2 bulan setelah diajak pria beristri bercinta. Awalnya pelaku dilepaskan warga. Namun, pelaku ditangkap polisi. 

BLITAR | SURYA.co.id - Seorang siswi SMA di Blitar hamil dua bulan setelah kena bujuk rayu pria beristri dan sudah memiliki seorang anak.

Siswi SMA In (17) disetubuhi oleh pria berinisial Zr (23), warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Hubungan terlarang siswi SMA dan Zr awalnya tersimpan rapat selama berbulan-bulan.

Namun, hubungan tersebut terbongkar setelah Zr dipergoki kakak In ketika melompat dari jendela kamar In.

Sontak saja, kakak korban minta tolong kepada warga kampung, tak lama kemudian mereka berdatangan.

Zr lalu diadili di balai desa. Hanya saja, saat itu pelaku diminta tidak mengulangi perbuatannya.

Di luar dugaan, masalah baru terjadi beberapa hari kemudian ketika keluarga mengetahui korban tengah hamil 2 bulan.

Pelaku yang semula dibebaskan warga, akhirnya ditangkap polisi setelah keluarga korban melaporkan atas perbuatan persetubuhan terhadap anak di bawah umur.

Berikut kronologi bujuk rayu pria Blitar hingga menghamili siswi SMA.

Senin (1/6/2020), Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani mengatakan, kasus itu bermula dari pelaku yang sering nongkrong di depan rumah korban.

Itu karena pelaku bekerja di dekat rumah korban.

Sambil menunggu muatan telur yang akan dikirim, pelaku sering duduk-duduk di tepi jalan kampung, yang ada di depan rumah korban.

Awalnya, pelaku iseng minta akun Facebook (FB) korban lalu berkirim pesan singkat. 

Pelaku kemudian minta nomor telepon seluler korban.

"Namanya, anak-anak ya nggak paham atau tak sadar kalau itu sebuah trik atau perangkap.

Setelah diberi nomer telepon selulernya, pelaku sering menggoda korban.

Katanya, digoda lewat WA," paparnya.

Diajak jalan-jalan

Begitu kian akrab, pelaku mulai melancarkan aksi tipu dayanya.

Salah satunya, pernah suatu hari, pelaku dirayu dengan diajak jalan-jalan.

Katanya, diajak cari makan dengan dibonceng sepeda motor oleh pelaku.

"Ia diajak jalan-jalan ke kota (Kota Blitar, yang berjarak sekitar 7 km).

Setelah diajak makan, korban diantarkan pulang dan orang tua korban tak tahu," ungkapnya

Pelaku beraksi saat korban di rumah sendirian

Puncaknya, Februari 2020 lalu, di saat korban di rumah sendirian, pelaku memberanikan diri bertamu.

Mereka ngobrol di ruan tamu karena saat itu masih dalam proses pendekatan.

Mungkin, karena rumah korban sepi dan tahu korban siang itu hanya sendirian di rumah, pelaku yang sudah beristri dengan satu anak itu, mendadak punya niat jahat.

Korban dipaksa masuk ke dalam kamarnya.

"Ya, dirayu dan dipaksa.

Akhirnya, pelaku berhasil merayunya hingga terjadi perbuatan tak senonoh," ungkapnya.

Berhasil memperdayai korban rupanya pelaku kian ketagihan, hingga berjanji akan menceraikan istrinya jika korban mau dinikahi.

Entah itu serius atau hanya bujuk rayu pelaku, itu diucapkan kepada korban.

Mungkin tujuan pelaku agar korban kian percaya dan kian tak berdaya menghadapi rayuan bejatnya.

"Korban juga diwanti-wanti agar bisa menyimpan rahasia hubungannya ini.

Kalau aman, pelaku berjanji menikahinya," ujarnya.

Karena pelaku berhasil meyakinkan korban, sehingga hubungannya selama ini aman-aman saja.

Bahkan, meski sudah berlangsung beberapa bulan, namun hubungan cinta terlarang itu tak tercium.

Namun, sepadai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga.

Gegerkan warga

Ulah sopir truk yang saat itu menggegerkan warga Desa/Kecamatan Kademangan.

Sebab, malam-malam ia tertangkap basah melompat keluar kamar bocah siswi kelas 3 sebuah SMA negeri Kabupaten Blitar, korban, In.

Karuan, kelakukan tak terpuji si sopir truk itu mengundang emosi keluarga korban, bahkan para tetangganya juga.

Akhirnya, malam itu kasus itu jadi ramai dan si sopir dihadirkan ke balai desa setempat.

Hasilnya, kasus itu bisa didamaikan, dengan catatan pelaku tak mengulangi perbuatannya lagi.

Namun di luar dugaan, ternyata si korban, beberapa hari kemudian terkuak kalau si korban sudah hamil dua bulan.

Akhirnya, kasus ini tak bisa dituntaskan di balai desa karena keluarga korban tak terima dan melapor ke Polres Blitar.

Berikutnya, si sopir truk yang diketahui berinisial Zr ini langsung diamankan di Polres Blitar.

"Karena keluarga korban sudah melapor dan si pelaku sudah mengakuinya (dugaan persetubuan anak di bawah umur), maka ia sudah kami tahan," katanya.

Dibawa ke balai desa

Di saat pelaku keluar dengan melompat dari dalam jendela kamar korban, tanpa disadarinya, kakak korban, memergokinya.

"Itu terjadi malam hari kemarin.

Saat itu, kakak korban habis beli nasi goreng.

Namun ketika akan masuk rumahnya, ia dikejutkan dengan bayangan orang yang keluar dari jendela kamar adiknya, dengan cara melompat," paparnya.

Melihat hal itu, kakak korban langsung menghentikannya.

Meski kakak korban itu perempuan, namun tak takut karena ia merasa sudah kenal dengan pelaku.

Sebab, pelaku itu sudah lama bekerja sebagai sopir truk, yang ada di dekat rumahnya.

"Malam itu juga, kakak korban minta bantuan ketua RT untuk menyelesaikannya.

Namun akhirnya, itu diselesaikan di balai desa," paparnya.

Akhirnya, kasus itu cukup diselesaikan di balai desa dan disepakati kalau pelaku tak boleh mendekati korban lagi.

Namun, di luar dugaan keluarga korban, beberapa hari kemudian, korban mengeluhkan kalau perutnya sakit.

Oleh orangtuanya korban dibawa ke bidan.

Betapa kagetnya orang tuanya, rupanya anaknya sudah hamil dua bulan.

"Dan, mengaku yang berbuat itu, pelaku.

Keluarga korban tak terima dan melapor ke kami," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved