Berita Blitar
Dulu Sering Diledek Anak-anak, kini Suhari Juragan Dawet di Blitar Beromzet Rp 17 Juta Per Hari
Soerang Suhari (63) warga Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar sukses menjadi juragan dawet beromzet puluhan juta per hari.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
"Yang penting, kami itu bisa mempekerjakan banyak orang karena ada saudara dan para tetangga," ujarnya.
Melihat kesuksesannya sekarang ini, ia tak jumawah dan tetap rendah hati.
Malah pesannya, jangan dilihat sekarangnya, namun proses berat, yang dilalui dulu. Sebab, ia tak tiba-tiba berjualan menetap melainkan berangkat dari nol.
Itu diawali dari tahun 1993 dulu, saat dirinya masih berjualan keliling.
Setiap hari, ia harus mendorong gerobak dawetnya berpuluh-puluh kilo-kilo.
"Saat itu, harganya masih Rp 50 (dan kini sudah Rp 2.500 per mangkok). Dulu, saya keliling, mulai kantor Kecamatan Sutojayan, terus ke barat (Kecamatan Kademangan), kembali atau pulang lewat Kecamatan Kanigoro sambil mendorong gerobak," paparnya.
Setelah keliling sekitar 10 tahun, baru tahun 2003, ia berjualan menetap di timur lampu merah Sutojayan dan hingga saat ini.
Itu karena ia punya pikiran, dirinya kian tua dan tenaganya makin menurun.
Apa kenangan tak enak dan tak terlupakan, sebentar mengeryitkan dahi, ia menuturkan, saat berjualan keliling dengan gerobak, dirinya sering digoda anak-anak.
"Saat saya lewat, anak-anak itu memanggil tumbas-tumbas. Saya balik, ternyata anak-anak itu tak beli. Malah bilang, siapa yang beli Pak, wong saya memanggil teman saya, yang bernama abas," kenangnya, yang mengaku kedengarannya seperti tumbas.
Dawet milik Suhari memang sulit ditandingi cita rasanya meski banyak penjual dawet di sekitarnya.
Sinta, gadis berusia 20 tahun, yang lagi nyeruput di bedak dawet Suhari siang itu, menuturkan, rasa khasnya tiada dua.
Selain rasa khas gula jawanya, juga aroma wangi pandannya, terasa banget.
Selain itu isinya cukup bervariasi, di antaranya, selain ada mutiara, ada jenang putih (terbuat dari tepung beras), jenang grendul (terbuat dari tepung ketan), jenang hitam (terbuat dari tepung ketan hitam).
"Sakinng enaknya, sampai saya nggak bisa mengambarkannya. Apalagi diminum saat haus atau lagi cuaca panas dan ditambah es, itu seger banget," ungkapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/blitar-suhari-juragan-dawet-sedang-melayani-dua-pembeli-dawetnya.jpg)