EFEK VIRAL VIDEO Prank Virus Corona Untuk Konten YouTube, 6 Pemuda Diciduk Polisi

Ada-ada saja ulah enam pemuda di Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB) ini di tengah maraknya kegelisahan masyarakat karena wabah virus corona.

Editor: Iksan Fauzi
Pixabay.com
6 pemuda diciduk polisi setelah memviralkan Video Prank Virus Corona untuk konten YouTube di Sumbawa, NTB. 

SURYA.co.id | MATARAM - Ada-ada saja ulah enam pemuda di Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB) ini di tengah maraknya kegelisahan masyarakat karena wabah virus corona.

Gara-gara membuat ' Video Prank Virus Corona' untuk konten YouTube, keenam pemuda itu pun berurusan dengan aparat penegak hukum.

Video Prank Virus Corona buatan mereka sempat viral di media sosial sebelum ditangkap polisi untuk membuat video lagi.

Namun, video selanjutnya atas permintaan polisi itu bukanlah video prank seperti semula. Tapi video permintaan maaf karena mereka telah meresahkan masyarakat.

Penyebab Menteri Kesehatan Inggris Tertular Virus Corona, Sebelumnya Wakil Presiden Iran Terinfeksi

Misterius, Penyebab Pasien Kasus 27 Tertular Virus Corona Tak Diketahui, Tiba-tiba Terjangkit. . . .

Keenam pemuda yang bikin video prank virus corona itu ditangkap oleh anggota Ditreskrimsus Polda NTB melalui Subdit V Cibyer pada Minggu (8/3/2020).

Dari keenam pelaku, yakni RH alias KM (21), AC (22), IS (22) FM (22), IS (29) dan GF (17).

Mereka berbagi peran. RH sebagai kamerawan dan editor, FM sebagai asisten kamerawan, AM sebagai aktor yang baru pulang dari China, IS sebagai aktor warga sekitar, GF sebagai aktor korban.

Menurut Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, para pelaku telah berencana melakukan pembuatan video di Taman Mangga Kabupaten Sumbawa.

"Dari hasil pemeriksaan ke-6 orang terduga pelaku mengakui bahwa video tentang suspect virus corona di Taman Mangga Kabupaten Sumbawa yang disebarkan melalui chanel YouTube," kata Artatno, Rabu (11/3/2020).

Video itu sempat viral dan meresahkan masyarakat.

"Para pelaku kami suruh membuat video permintaan maaf dan disebarkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu bahwa akibat dari pembuatan video suspect virus corona menimbulkan keresahan dan juga akan berdampak hukum," kata Artanto.

Selain itu, para pelaku juga membuat surat pernyataan untuk tidak membuat konten yang meresahkan masyarakat lagi.

Artanto mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati membuat konten video serta komentar-komentar yang mengarah kepada pelanggaran hukum.

1 pasien virus corona di Indonesia meninggal dunia

Sementara itu, seorang pasien positif virus corona atau COVID-19 dikabarkan meninggal dunia.

Pasien tersebut adalah pasien kasus 25.

"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Yuri mengatakan, pasien tersebut merupakan perempuan, warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.

Menurut Yuri, pasien tersebut memang masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat.

Sebelum dinyatakan positif Corona, ada penyakit yang mendahului seperti diabetes, hipertensi dan paru obstruksi menahun.

Yuri mengatakan, saat ini pemerintah telah memroses pengiriman jenazah ke negara asalnya.

"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," kata Yuri.

"Sekarang sedang dalam proses untuk mengirimkan kembali jenazah ke negaranya dan selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutur dia.

Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan adanya tambahan delapan orang yang dinyatakan positif virus corona pada Selasa (10/3/2020).

Dengan demikian, hingga Selasa sore, ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19.

Sebelumnya, hingga Senin kemarin, tercatat ada 19 orang yang dinyatakan positif virus corona.

"Dari hasil laboratorium yang kita dapatkan sampai dengan siang hari tadi dan berdasarkan hasil analisis bersama para ahli," ucap Yuri.

Dengan meninggalnya pasien kasus 25, dengan demikian ada 26 orang di Indonesia yang dinyatakan positif virus corona dan mengidap Covid-19.

Adapun, delapan orang pasien Covid-19 yang kemarin dinyatakan positif virus corona sebagai berikut: Pasien 20 merupakan perempuan berusia 70 tahun.

Dia merupakan bagian dari penelusuran atau tracing dari subklaster Jakarta.

Pasien 21 merupakan perempuan berusia 47 tahun.

Dia juga didapatkan setelah dilakukan tracing dari subklaster Jakarta.

Kemudian, terdapat perempuan berusia 36 tahun yang merupakan pasien kasus 22.

Diduga penularannya tidak terjadi di Indonesia.

"Ini imported case," ucap Yuri.

Selanjutnya, terdapat pasien 22, yaitu perempuan berusia 36 tahun.

Dia juga disebut Yuri sebagai kasus impor.

Pasien 23, dia diketahui sebagai perempuan 73 tahun yang juga kasus impor.

"Imported case.

Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor comorbid (penyakit yang menyertai) cukup banyak.

Kondisi stabil," kata Yuri.

Selanjutnya, terdapat pasien 24 yang juga merupakan kasus impor. Dia adalah laki-laki berusia 46 tahun.

Pasien 25 adalah perempuan 53 tahun, yang merupakan warga negara asing.

"Imported case, kondisi stabil," kata Yuri.

Berikutnya, terdapat pasien kasus 26 yang merupakan laki-laki berusia 46 tahun.

Dia juga merupakan WNA dan tercatat sebagai kasus impor.

Setelah itu, tercatat pasien 27 yang merupakan laki-laki berusia 33 tahun.

Pasien 27 merupakan WNI dalam kondisi stabil.

Namun, pemerintah belum mendapatkan kepastian dari klaster mana virus corona itu berasal.

"Kami menduga local transmission.

Kami tracing, ini bukan impor, tidak jelas bagian dari klaster yang lain.

Sementara belum (diketahui)," ujar Yuri.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved