Kilas Balik

Pimpinan KKB Timor Timur Ditembak Mati Prajurit ABRI, Sempat Bertempur Sengit dengan Pasukan Prabowo

Pimpinan KKB Timor Timur Ditembak Mati Prajurit ABRI, Sempat Bertempur Sengit dengan Pasukan Prabowo Subianto

Kolase lancercell.wordpress.com dan Tribun Jakarta
Ilustrasi: Pimpinan KKB Timor Timur Ditembak Mati Prajurit ABRI, Sempat Bertempur Sengit dengan Pasukan Prabowo 

Sejumlah KKB Timor Timur pengawal Lobato tewas, namun presiden Fretilin itu tak mau menyerah.

Ia mencoba melarikan diri bersama sisa pengawalnya.

Namun pelariannya berhasil dicegat oleh Yon 744 Somodok pada 31 Desember 1978.

Pertempuran jarak dekat terjadi antara Yon 744 Somodok dan pasukan Lobato.

Dikutip dari buku 'Timor Timur The Untold Story' karya Kiki Syahnakri, pelarian Lobato berakhir setelah ia ditembak oleh Sertu Jacobus Maradebo, seorang prajurit ABRI asli Timor Timur tepat di dadanya.

Usai dipastikan tewas, Panglima ABRI M Jusuf melapor ke Presiden Soeharto jika pentolan utama Nicolao Lobato berhasil dieliminasi.

Xanana Gusmao Ditangkap

Meski sempat mereda saat Lobato tewas, aksi KKB Timor Timur kembali muncul saat dipimpin Xanana Gusmao

Perburuan Xanana Gusmao memang cukup menyulitkan ABRI pada saat itu

Bahkan, tim pemburu dari Kopassandha yang diterjunkan untuk menangkapnya sempat mengalami frustasi

Meski pada akhirnya Xanana Gusmao berhasil ditangkap berkat kerja keras dan keuletan tim pemburu dari Kopassandha

Kopassandha Sempat Frustasi Saat Buru Xanana Gusmao (foto hanya ilustrasi)
Kopassandha Sempat Frustasi Saat Buru Xanana Gusmao (foto hanya ilustrasi) (Kolase Tribun Jambi dan Tribun Timur)

Dilansir dari Sosok.id dalam artikel 'Serangan Kilat Tim Pemburu dari Kopassus Bekuk Xanana Gusmao, Pemimpin Timor Timur Itu Sampai Ketakutan', Kopassandha menerjunkan satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) untuk memburu Xanana Gusmao

Di bawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.

Dalam operasi, tim pemburu ini awalnya berhasil menangkap seorang jaringan bawah tanah Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.

Dari Antonio Anacleto Sera diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved