Desa Wisata
Desa Balun, Kecamatan Turi Lamongan Dikenal dengan Desa Pancasila karena Toleransinya yang Kuat
Desa Balun Kecamatan Turi yang dikenal dengan Desa Pancasila karena kerukunan umat tiga agama yang langgeng berdampingan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Parmin
Setiap umat muslim punya hajatan, semua warga berbeda agama diundang dan semuanya datang memakai songkok yang identik dengan pakaian muslim.
Namun sebaliknya jika umat non muslim mengadakan hajatan, umat mulsim sama memenuhi undangan
mereka.
”Kita hidup rukun dan dalam sejarah kita tidak pernah bersinggungan,”ujar Suwito.
Setiap Idul Adha tiba, kekompakan umat beragama di Balun bahkan semakin nampak.
Para pemuda Kristen, Hindu sama – sama ikut membantu. Yang jelas bukan turut menyembelih, tapu
membantu memotong kecil – kecil bagian daging dan tulang hewan kurban.
”Pembagian hewan kurban juga untuk umat non muslim yang ada di Balun,”katanya.
Sementara melihat jika tiga tempat ibadah, gereja, masjid dan pura dalam waktu yang sama mempunyai acara – acara keagamaan. Sepakat masing – masing panitia memakai sound system lantai atau sound for table.
Saat masyarakat Hindu sedang melakukan Catur Bhrata Penyepian, pemeluk agama lain di desa itu juga menghormati dengan tidak melakukan kegiatan yang menggunakan pengeras suara atau sound system, termasuk saat adzan di masjid.
Demikan juga komunikasi antara pemeluk agama, tokoh dan tokoh agama yang ada berjalan harmonis menciptakan kerukununan hidup beragama seperti yang ditauladankan masing – masing agamnya.
Saat Kades Balun, berangkat haji, semua warga non muslim turut serta mendoakan dan datang ke
rumah kades.
” Teman – teman dari Kristen, Hindu juga datang semua saat tasyakuran berangkatnya Pak
Kades," ungkapnya.