Besok PMII Dampingi PKL Demo Menolak Relokasi Ke Pantai Boom, DPRD Tuban Minta Pemda Buka Komunikasi

“Pemda harus duduk bersama PKL, mencari strategi dan solusi agar mereka bisa tetap berjualan dan meningkatkan pendapatan"

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Deddy Humana
surya/muhammad nurkholis
TOLAK DITERTIBKAN - Massa PC PMII Tuban dan PKL berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Tuban, menolak relokasi dari Alun-alun ke Pantai Boom, Selasa (7/10/2025) lalu. 

SURYA.CO.ID, TUBAN - Perselisihan antara komunitas PKL dan Pemkab Tuban semakin memanas. Setelah bertahan dengan pendirian masing-masing para pedagang merencanakan aksi unjuk rasa lagi di Pemkab Tuban akhir pekan ini.

Tuntutannya sama, para PKL menolak direlokasi dari Alun-Alun Tuban ke kawasan Pantai Boom. Direncanakan, demo PKL itu dikawal anggota PMII Tuban pada Sabtu-Minggu (11-12/10/2025) besok.

Massa akan berkumpul sambil membawa gerobak dagangan sebagai simbol perjuangan rakyat kecil. Aksi ini menjadi lanjutan dari demo, Selasa (7/10/2025) lalu.

Ketua PC PMII Tuban, Ahmad Wafa Amrillah menegaskan, aksi ini menjadi bentuk solidaritas terhadap para PKL yang selama ini berjuang mempertahankan mata pencaharian.

“Kami bersama para PKL akan menyampaikan aspirasi. Ini bentuk solidaritas untuk memastikan kebijakan pemerintah tidak merugikan rakyat kecil,” ujar Wafa, Jumat (10/10/2025).

Ia menyebut, dalam aksi tersebut para PKL akan membawa gerobak dagangannya dan nantinya menjadi simbol perjuangan ekonomi rakyat kecil yang terdampak kebijakan relokasi.

“Kami ingin pemerintah benar-benar mendengar dan memberi solusi, bukan sekadar janji,” imbuhnya.

Tidak adanya titik temu antara pemda dan PKL itu mengundang reaksi Ketua Komisi III DPRD Tuban, Tulus Setyo Utomo. Ia meminta Pemkab Tuban segera membuka ruang komunikasi dan koordinasi dengan para pedagang.

Menurut Tulus, relokasi yang telah berlangsung selama 10 bulan perlu dievaluasi secara menyeluruh agar tidak merugikan para pedagang kecil.

“Pemda harus duduk bersama PKL, mencari strategi dan solusi agar mereka bisa tetap berjualan dan meningkatkan pendapatan,” ujar Tulus.

Ia juga mendorong pemda menghidupkan kembali kawasan wisata Pantai Boom sebagai destinasi unggulan. Salah satu langkah yang disarankan yakni memperkuat promosi digital melalui platform vlog, TikTok, dan Instagram.

Serta menggelar berbagai event seperti pameran kuliner, budaya, sejarah, dan musik untuk menarik wisatawan. 

“Kalau PKL sudah direlokasi ke Pantai Boom, maka kawasan wisata ini juga harus dihidupkan kembali supaya ramai pengunjung,” imbuhnya.

Selain itu, Tulus mengusulkan agar kawasan wisata di Tuban diintegrasikan menjadi satu rangkaian terpadu. Dengan begitu, satu destinasi dapat mendukung destinasi lainnya. 

Misalnya, wisatawan yang berkunjung ke Makam Sunan Bonang dapat diarahkan melalui Pantai Boom. Sebelum tersedia lokasi baru yang lebih representatif, Tulus menilai Pemkab perlu memberikan tempat sementara bagi PKL.

 “Yang tidak kalah penting, setiap kebijakan harus melibatkan pedagang dalam proses pengambilan keputusan,” bebernya.

Tulus juga menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan agar sektor UMKM, khususnya PKL, dapat berkembang dan menjadi bagian dari daya tarik wisata daerah. *****

 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved