Kilas Balik

Momen Menegangkan Mahasiswa Datangi Rumah Soeharto Setelah Lengser, Mimik Wajah Pak Harto Berubah

Sekelompok mahasiswa mengalami momen menegangkan saat berkunjung ke rumah Soeharto setelah setahun presiden ke-2 RI itu lengser

Kolase KOMPAS/EDDY HASBY dan Tribunnews
Momen Menegangkan Mahasiswa Datangi Rumah Soeharto Setelah Lengser 

Mereka diantar menuju ruang tamu khusus yang letaknya di depan ruang tamu utama.

Bagian rumah itu sering tampak di televisi ketika dulu Soeharto (juga almarhumah Ibu Tien) sedang dalam acara keluarga atau menerima tamu negara.

Ciri khasnya masih ada, yakni hiasan gading gajah berukir ukuran besar.

Di ruang tamu khusus, Soeharto sudah berdiri menunggu dengan memakai pakaian batik berwarna biru dan celana biru.

Sebelum pintu ditutup, mimik wajah Presiden kedua Republik Indonesia itu berubah.

Perubahan mimik wajah Soeharto membuat para mahasiswa itu tertegun, ia berbicara sambil tersenyum.

Ia sangat tenang, dan penuh nasihat, sungguh tidak mencerminkan Soeharto sebagai bekas orang kuat yang memerintah dengan gaya "diktator" selama 32 tahun.

Soeharto mengawali perbincangan dengan tekad mandeg pandhito setelah lengser keprabon.

Banyak berpuasa, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, dan menghabiskan hari tua bersama putra-putri, cucu, serta cicitnya.

"Meskipun hampir setiap hari didatangi tamu, bukan berarti saya menyusun kekuatan untuk comeback, kembali berkuasa, seperti dituduhkan orang," kata Soeharto.

Mereka yang datang dari aneka macam kalangan kebanyakan hanya bertukar pikiran, bersilaturahmi, atau menyatakan simpati.

Pembicaraan berlanjut ke banyak hal. Baik mengenai keberhasilan pembangunan maupun kegagalan, karena orang-orang yang tak bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Ada jawaban yang diberikan setelah ditanya, tak sedikit pula yang langsung dijelaskannya tanpa ditanya.

Mengenai uang simpanan, mengenai yayasan, mengenai KKN, juga mengenai sikap diamnya di antara hujatan bertubi-tubi.

"Saya diam agar tidak menambah keruh daripada suasana. Saya kuwatir, apabila saya berbicara atau berbuat sesuatu malah akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan," tambah Soeharto seraya tersenyum.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved