Kilas Balik
Momen Menegangkan Mahasiswa Datangi Rumah Soeharto Setelah Lengser, Mimik Wajah Pak Harto Berubah
Sekelompok mahasiswa mengalami momen menegangkan saat berkunjung ke rumah Soeharto setelah setahun presiden ke-2 RI itu lengser
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sekelompok mahasiswa mengalami momen menegangkan saat berkunjung ke rumah Soeharto setelah setahun presiden ke-2 RI itu lengser
Dilansir dari Tribun Jatim dalam artikel 'Momen Mahasiswa yang Lengserkan Soeharto Bertamu Pasca Tragedi, Ekspresi Berubah saat Pintu Ditutup', kunjungan sekelompok mahasiswa itu terjadi saat hujatan dan demo terkait Soeharto masih sangat gencar bersamaan dengan kampanye Pemilu Multipartai 1999
Kunjungan ini berawal saat Soeharto membalas surat surat permohonan seorang mahasiswa jurusan jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (IISIP) Jakarta bernama Hendrikusumo Dimas Febiyanto
Sekretaris Pribadi Soeharto, Letkol (Pol.) Anton Tabah, memberitahukan bahwa pukul 09.00 WIB esok harinya, 11 Mei 1999, Soeharto bersedia menerima kunjungan si mahasiswa.
Dimas juga mengajak beberapa mahasiswa lain yakni Subhan Lubis (juga mahasiswa IISIP Jakarta) dan Harry Sutiyoso, S.E. (bekas mahasiswa yang telah jadi karyawan swasta), dan FX Dimas Adityo (mahasiswa Fakultas Sastra jurusan Arkeologi UI)
Perjalanan rombongan mahasiswa tersebut menuju kediaman Soeharto di Jalan Cendana tidaklah mudah.
Setelah meliuk-liuk menerobos kemacetan, mobil pun sampai di kawasan Menteng.
Ketegangan belum reda ketika mereka dapati banyak jalan yang ditutup, dipersempit dengan pagar kawat berduri, atau dijaga aparat keamanan berseragam dan bersenjata lengkap.
Di setiap sudut jalan terdapat petugas keamanan yang rasanya selalu mengamati.

Setelah melewati berbagai rintangan dan halangan, akhirnya rombongan tiba juga di kawasan rumah Soeharto dan keluarga.
Kemudian mereka diantar masuk ke halaman rumah Soeharto melalui pintu yang dilengkapi alat deteksi logam seperti di bandara.
Sejenak Anton Tabah mengajak mereka berbincang, diselingi suguhan minuman teh.
la bilang, sejak ditugaskan sebagai sekretaris pribadi, ia baru tahu ternyata Soeharto tidaklah seperti dilukiskan dan diduga banyak orang.
Anton juga menambahkan, rombongan para mahasiswa ini termasuk beruntung karena menjadi salah satu yang terpilih di antara ribuan permohonan untuk bertemu setelah Soeharto lengser.
Waktu menunjukkan pukul 09.30 ketika seorang ajudan masuk dan mempersilakan mereka menuju ruang tamu.