Buntut Perseteruan Wiranto & Kivlan Zen Soal Dalang Kerusuhan 1998, 'Sudah Cukup,' Kata Wiranto

Perseteruan antara Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen dan Menko Polhukam, Wiranto berujung saling menantang. Begini akhirnya

Kolase Tribun Jabar (Tribunnews.com dan Kompas.com)
Buntut Perseteruan Wiranto & Kivlan Zen Soal Dalang Kerusuhan 1998 

Kesaksian soal penculikan yang dialaminya ini untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi.

Menurut dia, dirinya dan Pius diculik oleh orang yang punya organisasi rapi.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa usai bertemu Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Kamis (19/4/2018)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa usai bertemu Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Kamis (19/4/2018) (surabaya.tribunnews.com/fatkhul alami)

Selama diculik, Desmond mendapatkan dua buah selimut, celana pendek berwarna biru dan jingga, serta tas berwarna hijau muda.

"Setiap orang yang ditahan diberi celana pendek, ada berwarna biru dan jingga. Selain itu saya juga diberi tas berwarna hijau muda," kata Desmond.

Terkait siapa penculiknya, Desmond mengaku tak dapat mengidentifikasi karena penglihatannya yang terbatas.

Pada 23 April 1998, Desmond sempat menuturkan, saat diculik ia didatangi 4-5 orang yang mengenakan kacamata hitam.

Peristiwa itu terjadi di depan Kantor GMKI Jakarta.

"Di dalam kendaraan mereka langsung menutup mataku dengan kain hitam sehingga sulit mengenali, baik si penjemput, nomor polisi mobil, ke arah jalan mana dan ke tempat mana yang akan dituju," kata Desmond.

Ia tak bisa memastikan lokasi penculikannya selama dua bulan.

Demikian pula soal di mana ia ditempatkan, apakah di sebuah rumah, kantor, atau bangunan lainnya.

"Pokoknya sebuah bangunan besar permanen, namun sepi," kata dia.

Pada malam hari seusai makan malam, Desmond menjalani pemeriksaan secara bergantian.

Saat pemeriksaan, matanya ditutup kain hitam.

Menurut Desmond, pemeriksaan hanya dilakukan pada malam hari hingga dia dibebaskan pada 3 April 1998.

Saat dibebaskan, Desmond dibawa dengan menggunakan mobil. Salah seorang yang membawanya memberikan tiket pesawat Garuda menuju Banjarmasin dengan nama yang tertera pada tiket bukan namanya.

Ia diturunkan sekitar 100 meter sebelum Terminal F Bandara Soekarno Hatta.

Sesampainya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Desmond langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Banjarmasin.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved