Mapolsek Ciracas Dibakar
Alasan Sebenarnya Iwan Hutapea Cs Berani Keroyok Kapten TNI Komaruddin Berseragam di Ciracas
Terungkap alasan sebenarnya tukang parkir Iwan Hutapea Cs berani keroyok perwira TNI AL Kapten Komaruddi berseragam di Ciracas.
SURYA.CO.ID - Terungkap alasan sebenarnya tukang parkir Iwan Hutapea Cs berani keroyok perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) Kapten Komaruddin yang berseragam dinas di Ciracas, Jakarta Timur.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Roycke Harry Langie mengatakan, tersangka Iwan Hutapea terpengaruh minuman keras saat mengeroyok Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda di Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018).
"Memang ada satu tersangka terpengaruh minuman keras saat kejadian, itu yang inisial I (Iwan). (Tersangka) yang lain sesuai hasil pemeriksaan dalam kondisi normal (tidak terpengaruh minuman keras)," ujar Roycke di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).

• Biodata Arini Subianto Wanita Terkaya Indonesia Pemilik Harta Rp 10 Triliun, Inilah Hobinya
• Syahrini Diduga Gelar Acara Lamaran Hari ini, Berikut Penjelasan Tetangganya di Bogor
• Pemenang Harbolnas Bukalapak 2018, Dedi Heryadi Modal Rp 12 Ribu Dapat Mobil Mini Cooper
• TES KEPRIBADIAN - Temukan Gambar Hewan yang Pertama Kamu Lihat, Sifat Aslimu akan Terungkap
Metro Jaya sudah menangkap lima tersangka pelaku pengeroyokan perwira TNI AL Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda.
Ratusan oknum TNI yang tidak puas atas penanganan kasus pengeroyokan ini memicu protes yang berujung pengrusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas, Polres Metro Jakarta Timur, meski Danrem dan Dandim setempat sudah turun ke lokasi, Selasa (11/12/2018).
Pelaku pertama yang diamankan adalah Agus Pryantara (AP), juru parkir liar yang juga terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
Agus ditangkap di rumahnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (12/12/2018) saat ia masih tidur.
Lalu pelaku kedua yang diamankan, Herianto Panjaitan (HP) alias E.
Dia merupakan juru parkir yang pertama kali terlibat cekcok dengan anggota TNI AL Kapten Komaruddin.
"Tersangka kedua kami ambil di rumahnya tadi malam, inisial HP alias E, umurnya 28 tahun, pekerjaan juga juru parkir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/12/2018).
"Perannya menggeser motor yang mengenai korban (Komaruddin) dan mendorong dada korban kedua (anggota TNI AD Pratu Rivonanda)," tambahnya.
Video suami istri pengeroyok TNI menangis saat ditangkap:
Menurut keterangan dari kedua tersangka yang telah diamankan, polisi mendapatkan informasi ada tiga orang lainnya Iwan Hutapea(IH), Depi (D), dan Suci Ramdhani (SR).
Iwan Hutapea (IH) dan Suci Ramdhani (SR) adalah suami istri.
Dan akhirnya, Iwan Hutapea (IH) dan Suci Ramdhani (SR) dibekuk.
"Tim Gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya Resmob dan Jatanras telah melakukan penangkapan terhadap tersangka Iwan Hutapea (IH) dan Suci Ramdhani (SR)," ujar Argo ketika dihubungi wartawan, Kamis (13/12/2018).
"Iya (kedua tersangka suami istri)," ucap dia.
Kedua tersangka ditangkap di Jalan Raya Citayam, Gang Laskar, Kecamatan Cipayung, Depok, hari ini pukul 13.30 WIB.
Menurut dia, dalam kasus ini Suci turut mendorong dan memukul Komaruddin saat cekcok terjadi.
Terbaru Kamis malam, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menangkap Depi.
"Iya (telah dilakukan penangkapan Depi)," ujar Argo, Kamis (13/12/2018).
Ia mengatakan, Depi ditangkap di Cawang, Jakarta Timur.
Para tersangka akan dikenai Pasal 170 jo Pasal 351 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Roycke Harry Langie mengatakan, para tersangka berani mengeroyok anggota TNI berseragam karena faktor psikologis massal.
''Kalau kaitan dengan terjadi pengeroyokan itu, ini merupakan psikologi massal, para tersangka melihat temannya (cekcok) kemudian secara bersama-sama melakukan suatu tindakan," katanya.
Dalam video pengeroyokan Kapten Komaruddin dan Pratu Rivonanda, memang Iwan terlihat sangat beringas.
Beberapa kali Iwan melepaskan pukulan pada Kapten Komaruddin meski dirinya sudah dilerai sang istri Suci.
Namun begitu ada kesempatan Iwan melepaskan pukulan pada Kapten Komaruddin.
Adapun, pengeroyokan terhadap Komaruddin dan Rivonanda bermula dari kesalahpahaman.
Saat itu, Komaruddin tengah mengecek knalpot sepeda motornya yang mengeluarkan asap.
Namun, tiba-tiba tersangka Herianto menggeser motornya dan membuat kepala Komaruddin terbentur.
Hal ini membuat Komaruddin terkejut dan menegur juru parkir tersebut.
Namun, bukannya masalah selesai, cekcok justru terjadi hingga berujung pengeroyokan.
Kapolsek Ciracas beraktivitas lagi
Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar sudah kembali beraktivitas setelah menjadi korban perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12/2018) dini hari.
Agus sebelumnya sempat dirawat di RS Polri selama dua hari.
"Sehat saya, sudah berikan pelayanan. Kalau berikan pelayanan, kan, sudah pasti sehatlah," ujar Agus di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/12/2018).
Meski demikian, Agus enggan menjelaskan lebih detail terkait kondisinya yang disebut sempat menderita nyeri di bagian perut.
Ia memastikan dirinya sudah siap kembali melayani warga.
"Kondisi saya sudah di sini, saya hanya fokus ke pemberian pelayanan masyarakat saja. Kondisinya sudah melayani setelah dari rumah sakit," kata dia.
Agus mengaku tidak khawatir terhadap penyerangan yang terjadi pada Rabu lalu.
"Enggak, enggak ada (kekhawatiran). Sudah normal kembali, tiga pilar jalan informasi ke pemerintahan tetap. Patroli ke masyarakat juga tetap berjalan," ucap Agus.
Sebelumnya, Agus menjadi satu dari empat korban saat perusakan Polsek Ciracas pada Rabu (13/12/2018) dini hari yang dilakukan sekelompok massa.
Hoaks sweeping TNI
Kapendam Jaya Kolonel Kristomei Sianturi memastikan informasi mengenai sweeping yang akan dilakukan unsur TNI Angkatan Udara (AU), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Darat (AD) pasca-penyerangan anggota TNI AL Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda di Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018) adalah hoaks semata.
" Hoaks. Saat ini banyak berita-berita hoaks. Apabila ada masyarakat yang mengetahui info tersebut, silakan mengklarifikasi kepada kami," ujar Kristomei di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/12/2018).
Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk mengungkap pelaku pengeroyokan dua anggota TNI tersebut hingga kasus penyerangan Polsek Ciracas pada Rabu (12/12/2018) lalu.
"Jadi, kita tidak usah terburu-buru menyimpulkan siapa pelaku tersebut, tapi yakinlah bahwa kami akan mencari sampai ketemu dan mengungkap siapa pelaku perusakan ini," tuturnya.
"Saat ini, kami sedang kejar, kami minta untuk bersabar nanti kami akan sampaikan bagaimana hasilnya. Dan, kami yakinkan Pangdam Jaya apabila ada keterlibatan anggota Kodam Jaya dalam perusakan di Polsek Ciracas, kami akan tindak tegas," kata dia lagi.
Ia mengimbau masyarakat bersabar dan tak melakukan tindakan-tindakan provokatif.
• Janda Dua Anak Ditangkap saat Tidur di Rumah Kos di Kediri Setelah Setahun Jadi Buronan Polisi
• Biodata Dita Soedarjo Sosialita Muda dengan Segudang Usaha yang Batal Menikah dengan Denny Sumargo
• Pemenang Harbolnas Bukalapak 2018, Dedi Heryadi Modal Rp 12 Ribu Dapat Mobil Mini Cooper
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jadi Korban Perusakan Polsek, Kapolsek Ciracas Kembali Beraktivitas dan Tersangka dalam Pengaruh Miras Saat Keroyok Anggota TNI di Ciracas