Penembakan di Papua
5 Fakta Kegigihan TNI dan Polri Evakuasi Korban Trans Papua meski KKB Bombardir Helikopter Aparat
TNI dan Polri berhasil mengevakuasi satu per satu pekerja Trans Papua yang meninggal dan selamat dari Distrik Yigi, Nduga, Papua.
SURYA.co.id - TNI dan Polri berhasil mengevakuasi satu per satu para pekerja Trans Papua yang meninggal dan ada juga pekerja yang selamat dari Distrik Yigi, Nduga, Papua.
Evakuasi tersebut dilakukan seiring aparat gabungan TNI dan Polri terus mengendalikan situasi di lokasi penembakan pekerja Trans Papua akhir pekan lalu.
Evakuasi yang dilakukan TNi dan Polri tak mudah, sebab Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa kali melakukan serangan. Namun, aparat keamanan Indonesia itu berhasil meredamnya.
• Perbandingan Kekuatan Kelompok Egianus Kogoya dan Pasukan TNI yang Memburunya di Papua
• Egianus Kogoya Enggan Lawan Helikopter TNI, Inilah 3 Alutsista TNI yang Ampuh Tumpas KKSB
• Muncul Spanduk #JKWBersamaPKI, Pria Ini Laporkan BPP Prabowo-Sandi ke Bawaslu
• Habib Bahar si Penyebut Jokowi Banci Jadi Tersangka, Ini yang Dilakukan Kuasa Hukumnya
• Kasus Habib Bahar, Tuan Guru Bajang : Apakah Nabi Muhammad SAW Mengajarkan Mengumpat di Podium?
Seperti diketahui, Distrik Yigi menjadi zona merah sejak dikuasai Kelompok Separatis Papua yang dipimpin Egianus Kogoya.
Berikut ini fakta dari situasi terkini Distrik Yigi, Nduga, Papua yang dikutip SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari Kompas.com :
1. Menjadi zona merah sejak KKB Egianus Kogoya bercokol

Kepolisian Indonesia menyebutkan, lokasi penembakan pekerja PT Istaka Karya, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, awalnya merupakan daerah yang aman.
Namun, situasi berubah setelah Kelompok Separatis Papua dipimpin Egianus Kogoya bersama pengikutnya merebut distrik tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, Kelompok Separatis Papua Egianus Kogoya bersama pengikutnya pindah ke Distrik Yigi karena terdesak kejaran TNI dan Polri dari Distrik Kenyam, Nduga. Sejak itu, Distrik Yigi menjadi zona merah dari sisi keamanan.
"(Kepindahan Egianus Kogoya dan kelompoknya) karena dikejar pasukan TNI-Polri dari Kenyam, Kabupaten Nduga sehingga lokasi insiden penembakan adalah zona merah," ujar Iqbal, melalui keterangan tertulis, Kamis (6/12/2018).
• 4 Fakta Playboy Kampus Surabaya Kencani 6 Mahasiswi lalu Pose Bugilnya Disebar di Medsos
• Ada Ayam Mahasiswi Surabaya dari 15 Perempuan Bertarif Rp 3 Juta Ditawarkan Pelayan Cafe Surabaya
2. Evakuasi korban dihadang serangan senjata dari KKB

Proses evakuasi 16 jenazah pegawai PT Istaka Karya yang ditemukan di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, tak berjalan mulus, Kamis (6/12/2018).
Lokasi pendaratan helikopter mendapat penghadangan dari kelompok pemberontak. Kontak senjata pun tak terhindarkan.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonatan Binsar P Sianipar menjelaskan, anggota yang membawa jenazah mendapat hadangan dari Kelompok Separatis Papua.
“Saat pagi ini kami melakukan evakuasi 16 jenazah ke lokasi pendaratan helikopter mendapat tembakan dari kelompok separatis. Sampai saat ini kontak senjata masih berlangsung," katanya, Kamis (6/12/2018).
3. Cuaca juga menjadi kendala proses evakuasi korban

Selain gangguan serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), proses evakuasi juga terganjal oleh kondisi cuaca di Nduga, Papua.
Proses evakuasi 7 jenazah pekerja bahkan sempat tertahan di Mbua lantaran helikopter tak mampu masuk ke wilayah itu akibat cuaca buruk.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, Kamis siang, evakuasi terpaksa dihentikan untuk sementara.
“Helikopter dari Wamena tadi siang diberangkatkan untuk mengevakuasi 7 jenazah yang masih berada di Mbua. Namun, evakuasi terpaksa dibatalkan lantaran cuaca buruk. Akibatnya, helikopter kembali dan kini stay di Timika,” katanya ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (6/12/2018) malam.
4. Puluhan warga sipil berhasil dievakuasi aparat

Selain menyerang para pekerja, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga juga mengintimidasi para warga sipil. KKB menghancam akan membunuh para warga sipil tersebut.
Akhirnya para aparat mengevakuasi 24 orang warga sipil yang nyawanya terancam dibunuh oleh KKB, selama 3 hari terakhir.
Sejumlah warga sipil tersebut telah dievakuasi ke Kota Timika, Kabupaten Mimika, untuk menjalani perawatan medis dan psikologi untuk menghilangkan rasa trauma yang mereka alami.
Sementara korban meninggal dunia sampai sejauh ini masih berjumlah 16 orang yang ditemukan di Puncak Kabo.
5. Jumlah pekerja yang selamat berjumlah 7 orang

Berdasarkan keterangan dari Wakedam XVII/Cendrawasih, jumlah karyawan PT Istaka Karya yang berhasil ditemukan selamat sebanyak 7 orang.
Sedangkan jumlah para pekerja yang meninggal dunia di Puncak Kabo menjadi 16 orang.
“Jadi kemarin yang ditemukan oleh tim evakuasi ada 16 orang yang dipastikan meninggal dunia. Sedangkan yang selamat bukan 1 orang, tetapi 3 orang,” kata Wakapendam XVII/Cendrawasih, Dax Sianturi, Kamis (6/12/2018).
Dax menjelaskan 3 orang yang terakhir kali ditemukan selamat yakni Johny Arung, Tarki dan Mateus. Kini semua korban selamat masih berada di Distrik Mbua.
“Untuk identitas korban meninggal dunia belum teridentifikasi. Apakah 16 orang itu merupakan karyawan PT Istaka Karya semua, kita belum bisa pastikan,” katanya.
Berita ini telah tayang di kompas.com dengan judul : 5 Fakta di Balik Evakuasi Korban di Nduga, Dihadang Serbuan KKB hingga Selamatkan 24 Warga Sipil
• Ini Sosok Egianus Kogoya Pembantai 19 Pekerja di Trans Papua Menurut Pengamat Terorisme Sidney Jones
• 4 Fakta Bahar bin Smith Tersangka tapi Tak Ditahan, Ustadz Abdul Somad : Gak Ada Loe Gak Rame
• Muncul Spanduk #JKWBersamaPKI, Jokowi: Ada 9 Juta Orang Percaya Fitnah Saya Anggota PKI