Berita Surabaya

Ada 'Ayam' Mahasiswi Surabaya dari 15 Perempuan Bertarif Rp 3 Juta Ditawarkan Pelayan Cafe Surabaya

Ada satu mahasiswi dari 15 perempuan yang ditawarkan pria Tuban kepada Pengunjung Cafe Surabaya, sekali kencan tarifnya Rp 3 Juta.

Editor: Iksan Fauzi
tribun jatim/nurika anisa
Ada 'Ayam' Mahasiswi Surabaya dari 15 Perempuan Bertarif Rp 3 Juta Ditawarkan Pelayan Cafe Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Seorang warga Bancar, Kabupaten Tuban, Joko Santoso (25) ditangkap polisi di sebuah kos Surabaya Selatan karena telibat kasus perdagangan orang (TPPO).

Joko Santoso ditangkap anggota Jatanras Polrestabes Surabaya. Ia menjual 15 perempuan kepada pelanggan di sebuah cafe Surabaya. Satu di antara 15 perempuan itu, ada mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Surabaya.

Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Agung Widoyo mengatakan, penangkapan tersebut setelah pihaknya mengamankan dua wanita yang sedang berkencan di sebuah hotel di Surabaya Pusat.

Muncul Spanduk #JKWBersamaPKI, Pria Ini Laporkan BPP Prabowo-Sandi ke Bawaslu

4 Fakta Playboy Kampus Surabaya Kencani 6 Mahasiswi lalu Pose Bugilnya Disebar di Medsos

 Dari sanalah polisi mengintai bisnis tawaran wanita yang dilakukan tersangka Joko. Terkuak, pria yang bekerja sebagai pelayan cafe di sebuah mal ini memanfaatkan pekerjaannya, berdalih mengajak korban untuk bekerja.

"Tersangka ini memanfaatkan tawaran 'kerja' kepada korbannya. Ada 15 perempuan yang siap untuk kemudian dikomunikasikan dengan pelanggannya," kata Agung Widoyoko, Kamis (6/12/2018).

Diam-diam, ia menawarkan perempuan tersebut kepada orang-orang yang sudah ia kenal.

Setelah tersangka dan pria hidung belang itu setuju mereka kemudian membahas pelayanan melalui pesan singkat WhatsApp.

Habib Bahar si Penyebut Jokowi Banci Jadi Tersangka, Ini yang Dilakukan Kuasa Hukumnya

Kasus Habib Bahar, Tuan Guru Bajang : Apakah Nabi Muhammad SAW Mengajarkan Mengumpat di Podium?

Tersangka, dilanjutkan Agung, mengirim foto perempuan tersebut dan mematok tarif layanan Rp 3 juta kepada pelanggannya.

Setelah bukti transfer diterima, Joko menyuruh perempuan-perempuan yang dipilih untuk bertemu di sebuah hotel.

"Sebagai tanda, pelanggan diminta transfer kepada rekening tersangka. Dia (tersangka) mengambil untung Rp 500 ribu," kata Agung.

Di antara 15 perempuan itu, satu di antaranya masih berstatus mahasiswi Surabaya.

"Iya (mahasiswi) untuk kampusnya itu dampaknya panjang," kata Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Agung Widoyoko, Kamis (6/12/2018).

Joko mengaku bisnis itu dilakukannya selama satu tahun dengan menawarkan sebanyak 15 perempuan.

Korban ditawarkan kepada pria hidung belang yang diakuinya kebanyakan pengusaha kecil.

Tersangka tanpa segan menawarkan dan menunjukkan foto-foto korban kepada pelanggannya kemudian bertemu ke hotel setelah pembayaran service.

Bisnis tersebut diakui Joko, menambah uang bulanan selain gaji sebagai pelayan cafe untuk memenuhi kebutuhannya di Surabaya.

"Orang yang sudah kenal sering mampir ke tempat kerja saya. Dapat bagian paling banyak Rp 500 ribu sekali (kencan) sisanya buat dia (perempuan), uangnya buat bayar kos, kebutuhan harian," kata Agung. (Nur Ika Nisa)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved