Gempa 7 SR Mengguncang Lombok, Lakukan 5 Tindakan Ini untuk Melindungi Diri Saat Gempa Terjadi
Beberapa waktu lalu, gempa berkekuatan 7 SR terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berikut 5 tindakan untuk melindungi diri saat gempa
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Tapi apakah ada yang berbasis komunitas, kami belum mendapat laporan," tambahnya.
Sutopo juga menjelaskan mengapa dalam 2 minggu terakhir, gempa terjadi susul menyusul.
Menurutnya, sumber gempa berasal dari sesar Flores yang memanjang dari Sumbawa, Nusa Tenggara Timur, hingga ke Selat Bali di utara Lombok.
Sesar tersebut merupakan sesar aktif.
Dia juga mengatakan, telah terjadi gempa susulan lebih dari 500 kali.
Namun, untuk gempa yang terjadi sore ini tidak berasal dari pusat gempa yang terjadi sebelumnya.
"Bukan di pusat (gempa yang bermagnitudo) 6,4 tapi di segmen yang hampir sama," katanya lagi.
Sebelumnya, gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang Lombok, Sumbawa, dan Bali, Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB.
Warga yang merasakan guncangan gempa berhamburan ke luar rumah.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 6,4.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," terang Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI).
Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.