Kilas Balik

Perjalanan Karir Militer Soeharto hingga Akhir Hayatnya, Pernah Menyandang Dua Jabatan Panglima

Perjalanan karir militer Soeharto meraih pangkat hingga Jenderal Besar berbintang lima itu memang sarat dengan perjuangan

Ist
Soeharto saat pecahnya G30S PKI 

Awalnya, KSAD Jendral TNI Abdul Haris Nasution menginstruksikan untuk membentuk kekuatan cadangan strategis yang besifat mobil di akhir tahun 1960, yang kemudian dikenal sebagai Korps Ke-1 Cadangan Umum Angkatan Darat (Korra 1/Caduad), panglima pertama yang menjadi komandannya adalah Brigjen TNI Soeharto.

Hingga Caduad berubah nama menjadi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Soeharto yang tetap menjabat sebagai panglimanya (Pangkostrad).

Pada saat yang bersamaan, Soeharto juga menjabat sebagai Panglima Mandala pembebasan Irian Barat berpangkat Mayor Jenderal.

Dua jabatan sebagai panglima yang membawahi puluhan ribu pasukan ini membuat karir Soeharto berkembang secara drastis hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Baca: Kisah Pasukan Elite TNI Bercelana Jeans & Kaos Oblong di Misi Timor Timur - Cerdik Samarkan Senjata

Baca: Kisah Ekspedisi Kopassus di Gunung Jayawijaya, Tempat yang Rumornya Terdapat Suku Pemakan Manusia

Sejarah Kostrad

Dilansir dari laman kostrad.mil.id, pada awal tahun 1961 tepatnya 6 Maret 1961 telah diresmikan Cadangan Umum Angkatan Darat (CADUAD) dimana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA I CADUAD, sedangkan kepala stafnya dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma.

Untuk pengisian personel KORRA I CADUAD diambil dari Kodam-Kodam. Sehingga akhirnya KORRA I / CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.

pangkostrad pertama (Soeharto)
pangkostrad pertama (Soeharto) (kostrad.mil.id)

Dalam usianya yang masih muda, KORRA I CADUAN diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi TRIKORA untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.

Menindak lanjuti tugas penting ini, maka pada awal 1962 dibentuklah Komando Mandala di wilayah timur Indonesia dengan markas besarnya di Ujung Pandang, dengan Panglima Mandalanya yaitu Brigjen TNI Soeharto.

Dalam operasi ini melibatkan AD, AL, AU Sukarelawan dan masa rakyat dengan sandi  “OPERASI JAYAWIJAYA”.

Misi dari Operasi Jayawijaya ini untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda dengan mengadakan perang terbuka jika perundingan perdamaian dengan Belanda di New York mengalami kegagalan.

Dalam rangka menyiapkan perang terbuka, maka pada tanggal 19 Desember 1961 terlebih dahulu dilakukan infiltrasi di daerah Fak-fak, Misoi, Wagiu, Serui, sorong, Kaimani.

Akhirnya pertengahan Agustus 1962 dilakukanlah serbuan umum melawan penjajah    Belanda   dengan   sasaran wilayah Biak,  Jayapura.  

KORRA 1 / CADUAD sendiri menurunkan 1 Divisi, hal ini menyebabkan gentarnya pihak Belanda dengan keputusan menyerah tanpa syarat.

Penyerahan Irian Barat ini dengan ditandainya berkibarnya bendera merah putih pada tanggal 1 Maret 1963.

Operasi Trikora
Operasi Trikora (kostrad.mil.id)
Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved