Kilas Balik
Kisah Ekspedisi Kopassus di Gunung Jayawijaya, Tempat yang Rumornya Terdapat Suku Pemakan Manusia
Lokasi ekspedisi berada di Gunung Jayawijaya, Suku setempat masih dikenal sangat terasing dan rumornya masih memakan manusia
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Dalam sejarah panjangnya, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat mengukuhkan diri sebagai pasukan yang mampu menangani tugas-tugas berat.
Serangkaian misi para pasukan khusus milik Indonesia, selalu menarik untuk diungkap. Mulai misi hidup dan mati hingga misi yang tak wajar untuk dilakukan,
Dilansir dari Sripoku dalam judul 'Terjun di Lembah X Gunung Jayawijaya Dihuni Suku Pemakan Manusia, Prajurit Kopassus Terkejut', berikut satu diantaranya.
Pada tahun 1961 Michael Rockfeller putra raja minyak AS yang super kaya melaksanakan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini, hingga kemudian Rockfeller dinyatakan hilang.
Baca: Reaksi Gibran Saat Dupuji Hotman Paris sebagai Pengusaha Tanpa Proyek Gratisan
Baca: Bung Karno Tak Melawan Saat Dihajar oleh Polisi Militer Jepang, Ternyata Demi Tujuan Lebih Besar
Baca: Suami Siri Ibunya Datang ke Rumah, Cewek 16 tahun Asal Surabaya Ini Justru Lakukan Hal Tak Terduga
Baca: Raisa Bergaun Transparan Dibanjiri Komentar Netizen, Disanjung Bak Bidadari Jatuh
Sekitar dua bulan melakukan pencarian, jasad Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.
Berdasar jenis sepatu itulah kemudian dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller.
Kabar kematian Rockfeller yang sangat tragis itu pun menjadi perhatian dunia internasional termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan oleh suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.
Rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua) yang di tahun 1960-an masih merupakan hutan lebat dan belum terjamah.
Pada 5 Mei 1969 meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer beredar, sekitar 7 anggota pasukan baret merah (RPKAD/Kopassus), 5 anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan tiga warga asing yang juga kru televisi NBC (AS), serta satu wartawan TVRI, Hendro Subroto melaksanakan ekspedisi ke Lembah X yang berlokasi di lereng utara gunung Jayawijaya.
Tim ekspedisi yang berjumlah total 16 orang itu dipimpin oleh personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Lokasi ekspedisi disebut sebagai Lembah X dan berada di lereng utara Gunung Jayawijaya yang berpemandangan elok sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah oleh peradaban luar.
Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing dan dimungkinkan merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang santer dikabarkan.
Baca: Heboh Natasha Wilona Tanpa Baju Berenang Bareng Verrell Bramasta, Fakta Terungkap di Vlog
Baca: Harga Baju Jessica Iskandar Saat Pesta Ulang Tahun Putranya Bikin Melongo
Baca: Potret Rumah Mewah Inul Daratista yang Bikin Pedangdut Ini Melongo Kagum
Dengan risiko tersebut, pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Dalam menjalankan ekspedisi semua anggota militer mengenakan seragam militer lengkap, bersenjata senapan serbu AK-47 dan pistol, parang, tali-temali dan lainnya.
Sebelum tim ekspedisi diterjunkan melalui udara, Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.
Lalu sesuai rencana tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.