Berita Mojokerto
Manfaatkan Limbah, Seniman di Mojokerto Mampu Buat Miniatur Kapal Sepanjang 33 cm Dalam Botol
Klinem Suharto, perajin miniatur kapal di Mojokerto memelopori penggunaan limbah bekas untuk membangun karya seni yang cantik, lihat ini hasilnya.
Penulis: Sudharma Adi | Editor: Eben Haezer Panca
Botol bekas yang digunakan adalah botol minuman keras, botol madu, dan botol infus. Begitu pula dengan bahan kapal, dia memakai limbah kayu dari pengepul.
"Saya memang mengembangkan miniatur kapal dari limbah tak terpakai. Seperti bungkus camilan itu untuk layar kapal dan spon bekas sandal untuk perekat kapal dengan botol," urainya.
Bagaimanapun, miniatur kapal dalam botol yang digarap dengan bahan tak terpakai, membuat hasil kerajinannya cukup diminati konsumen. Dengan harga termurah Rp 50 ribu untuk jenis kapal phinisi hingga Rp 200 ribu untuk jenis kapal titanic, banyak konsumen yang beli dari luar Jatim. Itu seperti dari Bali, Banten, Jogjakarta, hingga Sulsel.
"Kalau yang dari Mojokerto sendiri, biasanya pesan untuk cenderamata. Yang pesan ada dari Pemkot Mojokerto dan sesama perajin kapal," pungkasnya.