Eksklusif 40 Hari Musibah AirAsia

Ini Metode Yang Digunakan Tim DVI Untuk Kenali Jasad Korban AirAsia

Kalau sudah begitu, tim DVI biasanya mencari sidik jari dengan cara manual. Kerja tanpa alat ini yang membuat tim DVI asing terheran-heran.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya/ahmad zaimul haq
Kedatangan dua jenazah korban AirAsia QZ8501 di Bandara Juanda, Sidoarjo, 2 Januari silam. 

Ada juga metode yang mengandalkan temuan medis Misalnya bekas operasi, bekas patah tulang, tato, tanda lahir, dan tahi lalat. Namun masalah timbul untuk kondisi jenazah sudah rusak parah.

Jika semua cara gagal melacak, jurus andalah yang digunakan metode deoxyribonucleic acid (DNA).

Contoh DNA jenazah dicocokan dengan DNA pembanding. Data pembanding itu dari orang tua atau anak.

Kerumitan muncul untuk korban yang terdiri satu keluarga. Ada sejumlah keluarga, yang seluruh anggota keluarga jadi korban.

“Yang begini ini harus kerja lebih keras, lebih cermat dan lebih teliti,” ujar Budiono. (day)

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA


Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved