Awas Krisis Daging
Sapi Jantan Unggulan Diusung Keluar Jatim
Jawabannya adalah sapi-sapi jantan, termasuk jantan anakan diusung keluar Jatim.
SURYA Online, SURABAYA - Jawa Timur masih menjadi lumbung sapi nasional dengan populasi 3,9 juta ekor atau 31 persen stok nasional.
Klaim ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur.
Angka itu benar-benar fantastis dan secara statistik menunjukkan stok daging di Jatim aman.
Bahkan, tak segan-segan, Dinas Peternakan Jatim mengklaim surplus besar.
Tapi di lapangan, kondisi sebaliknya yang muncul. Para jagal dan pengusaha di provinsi lumbung sapi nasional ini jutru sulit mendapatkan sapi potong, terutama sejak 2011.
Sapi jantan pedaging unggul sulit ditemukan, sehingga sapi betina pun dijagal.
Tim Khusus Harian Surya mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu setelah mendatangi Pasar Maron, Probolinggo akhir pekan lalu.
Jawabannya adalah sapi-sapi jantan, termasuk jantan anakan diusung keluar Jatim.
Dari pasar ternak sapi rakyat itu, ratusan sapi jantan siap potong dikirim ke luar Jatim.
Melihat sekilas kondisi pasar, memang tidak akan terlihat pedagang mengusung sapi unggul ke luar provinsi.
Kita tidak akan bisa membedakan mana pedagang dari Jatim dan provinsi lain.
Mereka berbaur bersesak-sesakan di pasar seluas lapangan bola itu. Sapi betina terlihat mendominasi ternak yang diperdagangkan.
Surya lalu bertemu kurir pengepul sapi yang hendak dikirim ke luar Jatim. Namanya Syahrul.
”Para penjual sapi itu prinsipnya, siapa yang mau beli dengan harga tertinggi, ya pasti lepas. Penjual tidak peduli sapinya mau dikirim ke Jakarta, Jabar atau Kalimantan,” ungkapnya.
Tak hanya bercerita, Sahrul dengan sukarela mengantar Surya melihat tempat sapi-sapi unggul dikumpulkan untuk kemudian diangkut keluar Jatim.
Tak semua penjagal tahu lokasi yang masih di pasar itu dan memang sudah dikapling para penjagal/pembeli dari luar Jatim itu.
Pria 40-an tahun itu melarang Surya ikut masuk area karena khawatir pembeli luar Jatim curiga ada orang asing masuk.
Sahrul meminta Surya menunggu di warung, tak jauh dari area. Sahrul kemudian masuk di antara penjual dan sapi.
Sekitar 15 menit kemudian, seorang pemuda menghampiri Surya. Pemuda itu minta Surya mengikuti langkahnya.
Surya harus melewati kerumuman orang dan sapi yang memadati tiap jengkal pasar.
Pemuda itu ternyata mengantar kami ke Sahrul yang sudah menunggu di sudut pasar. Tak jauh dari lokasi Sahrul berdiri, terdapat deretan sapi yang terikat rapi.
Di paha belakang sebelah atas sapi-sapi itu, terdapat tulisan cat biru, sebagai tanda pemiliknya.
”Ya inilah sapi yang siap kirim ke berbagai kota di Jabar. Sejak siang tadi, para pembeli asal Bogor, Bandung dan Sukabumi sudah berburu sapi dan ini yang mereka dapat,” kata Sahrul. (ben/idl/uji)