Awas Krisis Daging
Lezatnya Duri Bandeng Gantikan Daging Sapi
Saat menguji dengan merasakan beberapa jenis abon, 25 panelis ini tidak diberitahu bahan baku abon.
Lalu diaduk, dibolak-balik hingga mengering. Setelah didinginkan baru bisa dihidangkan.
Agar abon tidak lumer, Bambang menambahkan bayam dalam campuran bumbu dan daging bandeng limbah yang diblender.
“Bayam juga untuk menambahkan kandungan zat besi,”kata alumnus Pascasarjana Teknologi Pangan, Universitas Brawijaya, Malang.
Menurut Bambang, abon duri ikan bandeng ini memiliki prospek usaha yang sangat bagus.
Hal itu beralasan karena bahan baku yang mudah didapat dan sangat murah, bahkan gratis.
Bahan baku ini bisa memanfaatkan hasil cabut duri di kolam-kolam pemancingan yang kini menjamur di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
Bambang mencatat di Surabaya ada sekitar 200 kolam pemancaingan, sedangkan di Sidoarjo ada 125.
Setiap hari tiap kolam menghasilkan 5-10 kg. Bahkan di hari Sabtu atau Minggu mencapai 20 hingga 30 kg.
Duri-duri ini selama ini hanya dibuang karena kucingpun tak mau makan.
”Kalau diolah menjadi kerupuk, nilai ekonomisnya rendah. Jadi kami berpikir untuk membuat produk lainnya,”katanya.
Dengan bahan baku yang sangat murah ini akan mampu menghasilkan keuntungan yang sangat besar jika dipasarkan.
”Bandingkan harga daging sapi saat ini yang lebih dari Rp 110.000 per kg atau harga ikan tengiri yang Rp 35.000 per kg. Abon cabut duri ikan bandeng ini jauh lebih efisien,”katanya.
Secara gizi, bandeng cabut duri juga tak kalah dengan daging sapi. Abon duri ini mengandung Omega 3.
Hasil penelitian Balai Pengembangan dan Pengkajian Mutu Hasil Perikanan, ikan bandeng mempunyai kandungan Omega-3 lebih tinggi dibanding ikan salmon, ikan tuna, dan ikan sarden.
Sementara kandungan protein pada bandeng juga tinggi, mencapai 20,38 persen. Asam folat, vitamin B6 dan B12 juga tinggi.