Liputan Khusus Ancaman Gunung Berapi
Sensor Gunung Bromo Kerap Dicuri
Sensor ini berfungsi mengenali setiap gerakan vulkanik di perut Gunung Bromo.
Sensor seharga kira-kira Rp 150 juta ini ditanam di tanah, di daerah yang diperkirakan tidak bisa diakses banyak orang.
Karena sengaja ditanam di daerah yang tidak banyak diakses orang, sensor ini pun tidak dijaga secara ketat.
Lagipula, hampir tidak mungkin untuk menugaskan penjaga untuk memeriksa sensor-sensor tersebut, satu kali 24 jam.
Petugas polisi yang mendapatkan laporan, juga tidak bisa berbuat banyak. Hingga kini belum pernah ada pencuri yang tertangkap.
Pria asal Lumajang ini menduga, pencurian sensor dilakukan dengan motif sabotase oleh oknum-oknum yang tidak ingin kunjungan wisata turun karena peringatan-peringatan dari pos pengamatan.
Dugaan ini cukup beralasan. Tak sekali dua, Syafii mendengar beberapa pelaku wisata di Bromo yang mengatakan bahwa sepinya tingkat kunjungan disebabkan karena peringatan-peringatan dari pos pengamatan vulkanologi.
“Saya pernah dengar sendiri dari seseorang yang bilang seperti itu. Waktu itu, dia tidak tahu kalau saya ini petugas di pos pengamatan,” ucapnya. (ben)