LIputan Khusus Racun Dalam Makanan
Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pendeteksi Racun Dalam Makanan
Kecepatan deteksi menjadi keunggulan alat ini, karena test kit yang dijual bebas membutuhkan waktu lebih lebih lama.
Editor:
Titis Jati Permata

surya/irwan syairwan
Halimatus Syadiya memperagakan cara penggunaan alat DFM untuk mengeteahui kandungan formalin dalam makanan, Kamis (31/10/2013).
“Formalin dan boraks banyak kami temukan di jajanan anak-anak ini. Bahkan untuk saus, pewarna yang digunakan pewarna tekstil. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan,” kata Nilna.
Prihatin dengan hal ini, Nilna bersama timnya rutin mendatangi warga di beberapa wilayah Kota Malang untuk memberikan penyuluhan dan pengetesan jajanan.
“Kunjungan dan penelitian kami terkait zat-zat berbahaya pada makanan ini masih bersifat kualitatif. Saat ini kami sedang siapkan yang kuantitatifnya agar ada indikator angka terkait penggunaan bahan-bahan berbahaya pada makanan di Kota Malang,” ungkap Nilna. (isy)
Berita Terkait