Liputan Khusus Racun Dalam Makanan
Kerupuk Puli Paling Berboraks
Dalam pembuatan kerupuk, boraks berfungsi sebagai pengembang adonan tepung dan membuatnya agar lebih kenyal.
"Hasilnya, seluruh sampel kerupuk mengandung boraks," kata Fadjar Kurnia Hartati.
Kandungan boraks paling banyak ditemukan pada kerupuk puli yang mencapai 120 ppm dan menjadikannya sebagai kerupuk paling berbahaya.
Sementara kandungan boraks terendah ditemukan di kerupuk keong dengan kandungan hanya sekitar 11,8 ppm. Harusnya, kerupuk tidak mengandung boraks.
”Jika kerupuk mengandung boraks ini dikonsumsi terus menerus maka akan terakumulasi di organ dalam sehingga menganggu fungsi ginjal, lever, sistem syaraf, otak hingga menyerang testis,” lanjut Fadjar.
Sejauh ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Surabaya sudah proaktif terkait maraknya peredaran kerupuk berformalin.
Caranya dengan mempolisikan sebuah produsen kerupuk asal Sidoarjo yang menggunakan bahan berbahaya ini.
Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BB POM Surabaya Retno Chatolistiani mengatakan langkah itu terpaksa dilakukan karena produsen yang bersangkutan tetap bandel menggunakan boraks meski sudah diperingatkan berkali-kali. (st40/uus/ab/idl)