Liputan Khusus Racun Dalam Makanan
Kerupuk Puli Paling Berboraks
Dalam pembuatan kerupuk, boraks berfungsi sebagai pengembang adonan tepung dan membuatnya agar lebih kenyal.
SURYA Online, SURABAYA - Kerupuk, makanan berbahan dasar tepung terigu, tepung singkong dan tepung beras ini mungkin menjadi makanan pendamping paling populer di masyarakat.
Maklum, makan ala Indonesia itu tidak lengkap tanpa kerupuk.
Di Indonesia sendiri, puluhan jenis kerupuk diproduksi.
Mulai kerupuk bawang, kerupuk rambak, kerupuk tahu, kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk sayur, dan masih banyak lagi.
Sialnya, kerupuk-kerupuk yang ada saat ini juga mengandung bahan-bahan berbahaya bagi tubuh karena mengandung boraks.
Dalam pembuatan kerupuk, boraks berfungsi sebagai pengembang adonan tepung dan membuatnya agar lebih kenyal.
Artinya, produsen kerupuk tidak perlu menggunakan terlalu banyak tepung agar adonan cukup kenyal untuk dicetak.
Beberapa produsen kerupuk yang ditemui Surya, mengakui penggunaan boraks pada produk yang mereka buat.
Alasannya, boraks yang sebetulnya untuk pengawet kayu itu membuat kerupuk menjadi renyah.
Selain itu untuk produk krupuk puli menjadikan adonan lebih mudah diiris tipis-tipis karena tidak mudah hancur.
Penegasan adanya kandungan boraks dalam kerupuk itu juga terlihat dari hasil penelitian Fadjar Kurnia Hartati, dosen Teknologi Pangan, Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya.
Penelitian yang dilakukan awal Oktober 2013 tersebut mengambil 13 sampel kerupuk nonprotein (berbasis tepung tanpa campuran daging atau ikan/udang).
Kerupuk ini dipilih dari berbagai pasar dan yang menjadi menu sehari-hari masyarakat umum.
Seperti kerupuk keong, kerupuk puli, kerupuk pelangi yang berwarna warni dan lainnya.
Kebanyakan, kerupuk tersebut buatan Sidoarjo dan beberapa buatan Lamongan meski juga ada kerupuk buatan Bali.